Pengamat Nilai Pelaku Teror Mabes Polri Tak Terlatih
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Amirullah
Kamis, 1 April 2021 13:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Intelijen dan Terorisme, Stanislaus Riyanta, menilai pelaku penyerangan Mabes Polri merupakan teroris yang tak terlatih. Hal ini dilihat dari senjata airgun yang diduga digunakan pelaku saat melakukan penembakan di dalam Komplek Mabes Polri, kemarin, Rabu, 31 Maret 2021.
"Pelaku lone wolf menang nekat dan tidak terlatih, cenderung serampangan," kata Stanislaus saat dihubungi, Kamis, 1 April 2021.
Sebelumnya, diketahui ZA, terduga teroris yang menyerang Mabes Polri diduga membeli senjata airgun secara ilegal. Sumber Tempo mengatakan, ZA membeli senjata tersebut dari sebuah toko yang berlokasi di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Pembelian dilengkapi dengan KTA Perbakin yang diterbitkan oleh Basis Shooting Club," kata sumber itu pada Kamis, 1 April 2021.
Basis Shooting Club sendiri telah dibekukan pada 2018 lantaran banyak masalah dan kerap ditemukan penyalahgunaan. Basis Shooting Club dan toko tempat ZA membeli senjata, merupakan toko yang menjual airgun secara ilegal.
Stanislaus mengatakan dalam pembeliannya, biasanya pembeli diberi kartu klub abal-abal, bukan Perbakin. Ia mengatakan banyak penjualan airgun secara online.
"Ini harus ditertibkan. Airgun berbahaya karena menggunakan ball bearing metal, dalam jarak dekat bisa mematikan," kata Stanislaus.
EGI ADYATAMA | ANDITA RAHMA