Revolusi 4.0 Ciptakan Jutaan Pekerjaan baru

Senin, 29 Maret 2021 10:51 WIB

Kegiatan mahasiswa di President University Cikarang, dengar belajar di perpustakaan. Fotografer/Purwanta BS

JAKARTA – Direktur Jenderal PendidikanTinggi (DirjenDikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan perguruan tinggi harus mengantisipasi atau siap dengan lapangan pekerjaan di masa depan.

Pasalnya, setiap revolus iindustri selalu disertai dengan hilangnya kompetensi lama seiring dengan kemajuan teknologi seperti smart computer, artificial intelligence, internet of things, dan big data analytics. Hal ini jugamenyebabkan banyak pekerjaan lama yang hilang dan munculnya pekerjaanbaru.

“Seperti namanya sendiri revolusi industri itu selalu terjadi disrupsi besar sekali, misalnya revolusi industri satu ditemukan mesin uap dan mekanisasi. Jadi pekerjaan lama hilang, dan kompetensi yang dimiliki pekerja sebelumnya digantikan mesin,” ujar Nizam.

Riset McKinsey menyebutkan 23 juta lapangan pekerjaan di Indonesia hilang pada 2020. Dengan revolusi industri 4.0 ini, niscaya akan menciptakan 43 juta lapangan kerja baru. Karena itu, perguruan tinggi harus menyiapkan mahasiswanya untuk menghadapi hal tersebut dengan nilai tambah yang lebih tinggi.“Sehingga dengan membuka ruang yang fleksibel untuk mendapatkan kompetensi tersebut bekerjasama dengan dunia usaha,” kata Nizam.

Nizam menambahkan hal paling penting dalam menghadapi masa depan adalah member kebebasan belajar bagi mahasiswa dengan tetap menanamkan karakter Pancasila dalam program Kampus Merdeka.

Advertising
Advertising

Menurut Nizam, program ini dapat menciptakan mahasiswa menjadi pembelajar mandiri, adaptif, kreatif, dan memiliki kemampuan problem solving yang kompleks, multidimensi, multikultural, serta multidisiplin. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengembangkan kompetensi-kompetensi baru melalui kebijakan kebebasan mengambil pelajaran di luar program studinya.

Melalui kebebasan dalam program Kampus Merdeka, mahasiswa dapat memiliki jangkauan yang lebih luas dalam mengembangkan diri.

Selain itu, Nizam menekankan cara untuk mewujudkan hal tersebut melalui bergandengan tangan dengan dunia kerja, baik usaha maupun industri. Menurutnya, dunia pendidikan tinggi harus bekerjasama untuk menyiapkan sumber daya manusia dan inovasii. “Sehingga dengan membuka ruang yang fleksibel untuk mendapatkan kompetensi tersebut bersama-sama dengan dunia usaha dan industri,” ujarnya.

Melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, perguruan tinggi harus masuk dalam gerak kemajuan pembangunan sehingga mahasiswa masuk ke dalam pusaran pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan industri, kemajuan pertanian, kemajuan pariwisata, dan kemajuan pembangunan di daerah yang dapat menjadi mata air bagi kemajuan ekonomi di daerah.

Berita terkait

Profil Bukit Algoritma, Proyek Kebanggaan Budiman Sudjatmiko yang Kini Mangkrak

24 Agustus 2023

Profil Bukit Algoritma, Proyek Kebanggaan Budiman Sudjatmiko yang Kini Mangkrak

Simak profil lengkap Bukit Algoritma, proyek kebanggaan Budiman Sudjatmiko yang rencananya memiliki konsep mirip Silicon Valley di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

Kampus Baru ASTRAtech Diresmikan, Direktur Astra: Bentuk Nyata Pendidikan di Era Industri 4.0

22 Mei 2023

Kampus Baru ASTRAtech Diresmikan, Direktur Astra: Bentuk Nyata Pendidikan di Era Industri 4.0

Astra melalui Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) meresmikan kampus baru ASTRAtech, institusi pendidikan tinggi vokasi berorientasi industri.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

241 Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe Raih Cum Laude

22 Oktober 2022

241 Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe Raih Cum Laude

Wisuda mahasiswa angkatan ke-35 tahun ini berjumlah 993 lulusan, terdiri 925 lulusan tahun akademik 2021/2022 dan 68 lulusan TA 2020/2021.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Televisi Siaran Digital: Tidak ada Revolusi Industri 4.0 tanpa Analog Switch Off atau ASO

12 Agustus 2022

Asosiasi Televisi Siaran Digital: Tidak ada Revolusi Industri 4.0 tanpa Analog Switch Off atau ASO

ATSD: Pemerintah menggaungkan revolusi industri 4.0, tapi jika analog switch off (ASO) tidak dilakukan, revolusi industri 4.0 tak akan pernah terjadi

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

XL Axiata Kembali Gelar Akademi Madrasah Digital, Siswa Bikin Solusi IoT

2 Juni 2022

XL Axiata Kembali Gelar Akademi Madrasah Digital, Siswa Bikin Solusi IoT

Program ini dirancang untuk menyiapkan generasi muda dari berbagai madrasah di Indonesia untuk lebih siap menghadapi era revolusi industri 4.0

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya