Hari Ini 53 Tahun Lalu, Soeharto Menggantikan Soekarno Sebagai Presiden RI

Reporter

Tempo.co

Jumat, 26 Maret 2021 11:16 WIB

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein

TEMPO.CO, Jakarta - Soeharto resmi menjadi presiden kedua Republik Indonesia setelah menggantikan Soekarno pada 26 Maret 1968.

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Soekarno, tidak lepas dari rangkaian panjang yang terjadi setelah peristiwa Gestok atau Gerakan satu Oktober 1965. Setelah terjadinya ingar bingar pada peristiwa tersebut, muncul Surat Perintah Sebelas Maret atau yang dikenal dengan Supersemar pada 11 Maret 1966. Hal ini pula yang menjadi gerbang awal Soeharto meraih tampuk kepemimpinan.

Surat diberikan Presiden Sokarno kepada Soeharto yang saat itu menjabat Panglima komando operasi keamaan dan ketertiban atau Pangkopkamtib. Supersemar berisikan instruksi mengatasi situasi dan kondisi Indonesia yang tidak stabil dengan mengambil segala tindakan yang dianggap perlu.

Supersemar memiliki kekuatan mengikat kepada semua orang secara hukum, bahkan Sukarno pun tidak bisa membatalkan instruksi dari surat tersebut. Hal ini yang menjadi lahirnya TAP MPRS Nomor IX/1996 pada 21 Juni 1996. Dihari yang sama dengan keluarnya peraturan tersebut, MPRS juga mencabut gelar presiden seumur hidup yang lekat pada Sukarno.

Soeharto semakin diatas angin setelah MPRS memeberinya kewenangan sebagai pengemban Supersemar, untuk membentuk kabinet sendiri pada 5 Juli 1966.

Advertising
Advertising

Baca: Seperti Soekarno dan Soeharto Pengamat Menduga Jokowi Tergoda Masa Jabatan

Setelah MPRS memberikan mandat tersebut kepada Soeharto, dualisme di puncak kekuasaan antara Sukarno dan Soeharto tidak terhindarkan. Namun Soeharto tetap mendapatkan perhatian lebih setelah memanfaatkan momentum Gestok dengan menjadi Pangkopkamtib. Tidak hanya itu, memburuknya ekonomi Indonesia saat itu membuat kondisi politik Soekarno semakin terdesak.

Pada 7 Februari 1967, Soekarno mengirim surat kepada Soeharto yang berisi, “Presiden Republik Indonesia/Mandataris MPRS/Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata dan mengarahkan Soeharto untuk melaporkan pada Presiden tentang pelaksanaan pemindahan kekuasaan ini apabila dipandang perlu.”

Lalu Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR-GR melakukan pertemuan dengan MPRS untuk mengajukan sidang terkait pemberhentian Presiden Sukarno pada 9 Februar1967.

Setelah serangkaian panjang akhirnya Sukarno menyerahkan kekuasaan eksekutifnya kepada pengemban Supersemar, Soeharto pada 22 Februari 1967. Tak lama setelah itu, MPRS mencabut kekuasaan Presiden Sukarno dan menetapkan Soeharto sebagai penggantinya. Hal ini tertuang dalam TAP MPRS Nomor. XXXIII Tahun 1967. Pada sidang MPRS 7 Maret 1967 Soeharto resmi menjadi pejabat presiden sampai terpilihnya presiden oleh MPR hasil pemilihan umum.

Lalu, pada 26 Maret 1968, Soeharto resmi menjadi Presiden RI secara penuh. Soeharto dilantik pada sidang V MPRS yang dipimpin Jenderal AH Nasution.

GERIN RIO PRANATA

Berita terkait

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

6 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

7 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

12 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

14 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

15 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

15 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

25 hari lalu

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.

Baca Selengkapnya

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

29 hari lalu

Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

33 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

34 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya