Partai Golkar Dinilai Khianati Konstitusi karena Mendiskriminasi Perempuan

Senin, 22 Maret 2021 13:55 WIB

Dari kiri, Mutiara Eka Pratiwi, Jumisih dan Ajeng P. Angraini, anggota Pokja Buruh Perempuan saat jumpa pers tentang aksi buruh 10 November di Kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 9 November 2017. Foto: TEMPO/M. Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok masyarakat sipil Gerak Perempuan mengkritik Partai Golkar yang dinilai mengkhianati konstitusi karena mendiskriminasi perempuan. Perwakilan Gerak Perempuan, Jumisih, mengatakan, setidaknya dua kali politikus Golkar mengeluarkan pernyataan yang mendiskriminasi perempuan.

Jumisih mengatakan pernyataan pertama ialah tentang tidak perlunya Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, sedangkan yang kedua tentang mengeluarkan persalinan dari tanggungan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

"Pernyataan ini menunjukkan para politisi Golkar tidak paham tentang konstitusi," kata Jumisih dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Maret 2021.

Jumisih mengatakan, Pasal 28H ayat (2) mewajibkan adanya kemudahan dan perlakuan khusus kepada kelompok rentan dan perempuan. Dia mengatakan hal ini sesuai pula dengan kewajiban Indonesia sebagai negara yang telah meratifikasi Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW).

Konvensi tersebut mewajibkan adanya afirmasi (special temporary measures) untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan.

Advertising
Advertising

Jumisih mengatakan, mencabut komponen biaya persalinan dari BPJS adalah sikap yang abai terhadap angka kematian ibu dan anak. Pada 2017, kata dia, Indonesia sudah menempati posisi tertinggi ketiga untuk angka kematian ibu dan anak di ASEAN.

Begitu pula dengan menganggap RUU Perlindungan PRT belum mendesak dibahas. Menurut Jumisih, sikap itu jelas dapat menghambat langkah 5 juta PRT untuk bebas dari rantai kekerasan dan diskriminasi yang rentan mereka alami di dunia kerja.

Jumisih menilai pernyataan para politikus Golkar tersebut juga melanggar sumpah dan janji sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024. Sebagai politikus yang diamanatkan bersikap adil, kata Jumisih, mereka justru menunjukkan sikap sebagai agen perbudakan modern dan pengingkaran atas hak reproduksi buruh perempuan.

"Perlu diketahui bahwa kesehatan reproduksi perempuan sejatinya adalah basis kerja produksi, apabila itu diingkari maka akan mengganggu kerja-kerja produksi," ujar Jumisih.

Pekerja perempuan yang sehat, kata dia, sangat berkontribusi untuk memajukan ekonomi dan kemajuan bangsa. Gerak Perempuan berpendapat sikap para politikus Golkar itu merupakan ancaman serius bagi pekerja perempuan yang saat ini juga dirugikan dengan adanya Undang-undang Cipta Kerja.

Jumisih melanjutkan, di tengah pandemi Covid-19 ini pemerintah pun berulang kali mengungkapkan kekhawatiran terhadap sulitnya akses kontrasepsi. Dia menyebut ini akan semakin memperburuk kerentanan terhadap perempuan, khususnya di daerah terpencil.

"Selain itu, usulan dari Partai Golkar untuk mengeluarkan persalinan dari BPJS juga menambah beban perempuan korban kekerasan seksual yang hingga kini masih menanti pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual," ujar Jumisih.

Sikap Fraksi Golkar terkait RUU Perlindungan PRT sebelumnya disampaikan saat pembahasan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2021 pada Kamis malam, 14 Januari 2021. Sejumlah politikus Golkar yang menjadi anggota Badan Legislasi DPR menyatakan tak setuju RUU itu masuk dalam Prolegnas prioritas tahun ini.

Sedangkan usulan mengeluarkan komponen biaya persalinan dari BPJS disampaikan oleh anggota Fraksi Golkar Darul Siska saat rapat kerja Komisi IX pada Rabu lalu, 17 Maret 2021. Dia beralasan kelahiran merupakan hal yang diinginkan individu dan bisa direncanakan keluarga.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: MKGR Minta Airlangga Jadi Capres 2024

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

20 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

1 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

2 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

2 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

2 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

2 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

2 hari lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

3 hari lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya