Survei Indikator Sebut Anak Muda Lebih Intoleran Soal Politik

Reporter

Friski Riana

Minggu, 21 Maret 2021 17:35 WIB

Peniliti senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida memberikan keterangan terkait hasil hitung cepat sejumlah pilkada 2020 di Jakarta, Rabu, 9 Desember 2020. Indikator Politik Indonesia mengadakan hitung cepat di Pilkada Tangerang Selatan dengan hasil pasangan Benyamin - Pilar Saga mendapatkan 41,86 persen. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa anak-anak muda cenderung lebih intoleran pada sisi politik ketimbang praktik sosial keagamaan. Hal ini ditunjukkan dengan 38,6 persen anak muda yang keberatan non-muslim menjadi presiden.

"Isu-isu politik jauh lebih tinggi tingkat intoleransinya ketimbang intoleransi pada tingkat keagamaan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis Survei Nasional Suara Anak Muda tentang Isu-Isu Sosial Politik Bangsa, Ahad, 21 Maret 2021.

Burhanuddin mengungkapkan survei juga menunjukkan 29,3 persen anak muda keberatan non-muslim jadi gubernur, 29 persen keberatan non-muslim jadi wali kota. Lalu 16 persen keberatan jika non-muslim membangun tempat peribadatan di sekitar tempat mereka dan ada 12 persen keberatan mengadakan acara keagamaan di sekitar tempat mereka tinggal.

Namun, jika dibandingkan dengan populasi secara umum, Burhanuddin mengatakan tingkat intoleransi di kalangan anak muda masih lebih rendah. "Overall pola tidak berubah, anak muda lebih toleran ketimbang warga secara umum," ujarnya.

Survei Indikator Politik Indonesia yang menggunakan telepon ini dilakukan pada Maret 2021, dengan melibatkan 1.200 responden anak muda berusia 17-21 tahun. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertising
Advertising

Survei juga menunjukkan mayoritas anak muda bersikap netral terhadap isu populisme Islam, seperti Indonesia harus diatur hukum atau syariat Islam (52,9 persen), orang muslim harus mendapat perlakuan istimewa (51,9 persen), dan etnis Cina yang seharusnya punya hak lebih sedikit dibandingkan umat muslim (48,7 persen).

"Tetapi secara umum mereka yang tidak setuju terhadap isu-isu ini di kalangan anak muda sangat tidak setuju atau cenderung tidak setuju terhadap isu populisme," ujar Burhanuddin soal hasil survei suara anak muda, khususnya tentang intoleransi.

Baca juga: Survei Indikator: 55,4 Persen Anak Muda Percaya Jokowi Bisa Atasi Pandemi

FRISKI RIANA

Berita terkait

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

13 hari lalu

Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

14 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

14 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

15 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Kepuasan Publik pada Jokowi 77 Persen, Indikator: Sebab Sering Beri Bantuan

15 hari lalu

Kepuasan Publik pada Jokowi 77 Persen, Indikator: Sebab Sering Beri Bantuan

Kepuasan publik terhadap Jokowi cenderung stagnan. Mayoritas responden lebih peduli isu ekonomi ketimbang dinasti politik Jokowi.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 64 Persen Massa PKB Tidak Setuju Pembatalan Penetapan Pasangan Prabowo-Gibran

15 hari lalu

Survei Indikator: 64 Persen Massa PKB Tidak Setuju Pembatalan Penetapan Pasangan Prabowo-Gibran

Survei Indikator Politik menunjukkan ada perbedaan sikap antara basis massa dengan elite PKB.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

18 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

25 hari lalu

Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

Anies Baswedan tengah berfokus pada urusan internal dan silaturahim hari raya Idulfitri 2024.

Baca Selengkapnya

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

27 hari lalu

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

JPMorgan ingatkan Amerika Serikat sedang menghadapi kuburan risiko buntut dari ketegangan geopolitik dunia dan polarisasi politik dalam negeri

Baca Selengkapnya

Anak Muda, Yuk Ganti Segelas Kopi Sehari untuk Daftar Haji

37 hari lalu

Anak Muda, Yuk Ganti Segelas Kopi Sehari untuk Daftar Haji

Daftar pada usia dini belum tentu berangkat di usia tua. Perbankan didorong untuk kreatif dan inovatif untuk memudahkan anak-anak muda bisa melakukan financial planning

Baca Selengkapnya