Komite Keselamatan Jurnalis Kecam Dugaan Kekerasan oleh Pengawal Menteri KKP

Reporter

M Rosseno Aji

Rabu, 17 Maret 2021 22:15 WIB

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Keselamatan Jurnalis memprotes dugaan kekerasan yang dilakukan oleh staf Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dugaan kekerasan itu diduga dialami jurnalis JTV, Andy Nur Cholis saat Menteri KP, Wahyu Sakti Trenggono mengunjungi Dusun Gundil, Desa Klatakan, Kendit, Situbondo pada Selasa, 16 Maret 2021.

“Insiden ini menimpa salah satu jurnalis JTV yang juga anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Tapal Kuda Andy Nur Cholis,” seperti dikutip dari siaran pers Komite Keselamatan Jurnalis, Rabu, 17 Maret 2021.

Komite menjelaskan kejadian itu bermula ketika Menteri KKP Sakti Trenggono tiba di desa nelayan di Jawa Tengah tersebut pukul 13.30 WIB. Sakti Trenggono langsung disambut oleh Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo, Ujang Komarudin Asdani serta jajaran pemerintah daerah Situbondo, termasuk Bupati Karna Suswandi. Acara diisi dengan sambutan dan pemaparan.

Andy bersama jurnalis media lainnya sedang mengambil gambar saat pemaparan, ketika seorang petugas dari Humas KKP bernama Novi meminta pewarta untuk lebih bergeser ke belakang karena menutupi poster acara. Ketika sedang mundur ke belakang, ada salah seorang berpakaian kemeja putih dan celana panjang hitam berdiri di belakang Andy. “Lalu Andy meminta saudari Novi supaya orang tersebut juga untuk mundur ke belakang.”

Namun, tak lama kemudian, seorang petugas yang diduga pengawal kementerian memegang payung dan memakai tas punggung, langsung mendorong Andy dan membentaknya. Menerima perlakuan itu, Andy mengajak petugas tersebut untuk bicara baik-baik di bagian belakang supaya tidak mengganggu jalannya acara.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, dua petugas lainnya yang diduga pengawal menteri malah menghampiri Andy dan mendorongnya dengan emosi. Suasana semakin gaduh, hingga datang dua orang berseragam TNI berupaya meredam kemarahan tiga pengawal kementerian tersebut.

Atas insiden ini, Komite Keselamatan Jurnalis menganggap tindakan pengawal tersebut merupakan bentuk kekerasan dan pelecehan terhadap profesi jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya. Tindakan tersebut dianggap mengandung unsur pelanggaran Undang-Undang Pers yang berakibat pidana. Komite juga mendukung langkah IJTI Tapal Kuda membawa masalah tersebut ke jalur hukum. Selain itu, Komite meminta Menteri Wahyu untuk mengevaluasi kembali staf dan pengawalnya agar peristiwa tersebut tidak terulang.

Hingga berita ini diunggah belum ada penjelasan resmi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan perihal insiden tersebut.

Berita terkait

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

14 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

14 jam lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

1 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

1 hari lalu

5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

1 hari lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

1 hari lalu

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

Sumatera Selatan masuk sebagai salah satu jalur utama penyelundupan benih lobster. Dari 2021-2023, berhasil digagalkan 17 kali upaya penyelundupan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

1 hari lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

3 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya