Ditemukan Mutasi N439K, Sudah 3 Varian Baru Virus Corona di Indonesia

Minggu, 14 Maret 2021 13:35 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengakui, ada varian virus corona N439K terdeteksi di Indonesia.

"Tapi jumlahnya, saya tidak punya datanya, sedang saya tanyakan ke Litbang," ujar Nadia lewat pesan singkat, Ahad, 14 Maret 2021.

Namun, Nadia menyebut hingga saat ini varian tersebut belum memperoleh perhatian khusus dari Lembaga Kesehatan Dunia WHO. Berdasarkan rekomendasi WHO, yang mendapat perhatian khusus adalah mutasi virus B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan P1 dari Brasil

"Sampai sekarang WHO belum menjadikan mutasi ini termasuk virus yang harus dalam pengawasan, karena temuan tersebut masih dalam penemuan di lab bukan di lapangan kondisi masyarakat," tuturnya.

Dengan demikian, di Indonesia sudah ada tiga varian virus Corona yang terdeteksi, yakni; D614G, B117, dan N439K.

Juru Bicara Satgas Penanganan atau Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito sebelumnya menyebut, di Indonesia, sejak April 2020 hingga Februari 2021, seluruh whole genome sequencing (WGS) yang dilaporkan bervarian D614G. Teranyar, data pelaporan WGS terbaru oleh Balitbangkes, menunjukkan ada 2 WGS yang memiliki varian B117 dari sampel yang diambil dari bulan Februari 2021.

Selanjutnya, 8 Maret lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan ada empat lagi sampel yang teridentifikasi varian B117. Jadi, total ada enam sampel dengan varian B117 yang sudah ditemukan di Indonesia, namun semua pasien disebut sudah sembuh.

Teranyar, ada varian N439K. Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyebut ada 48 kasus mutasi varian ini.

Di dalam akun Twitternya, ia menyebut penularan varian virus Corona ini memang tak secepat B117, namun mampu bertahan terhadap antibodi. "Yang paling disorot dari N439K adalah sifatnya yang resistan terhadap antibodi alias tidak mempan. Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh kita," ujarnya.

Baca juga: Kemenkes Sebut Semua Pasien Virus Corona b117 dan Kontak Eratnya Sehat

Berita terkait

Joe Biden Positif Covid-19

51 hari lalu

Joe Biden Positif Covid-19

Di tengah kegiatannya berkampanye, Joe Biden menemukan dirinya positif Covid-19. Dia sekarang karantina mandiri di rumahnya di Delaware.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik 90 Persen, Warga Ditawarkan Vaksinasi Gratis

29 Mei 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik 90 Persen, Warga Ditawarkan Vaksinasi Gratis

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak tajam dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah menggenjot vaksinasi ke warganya.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

19 Mei 2024

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

13 Maret 2024

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

12 Maret 2024

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Prof Erlina Burhan Soal Debat Capres Tema Kesehatan: Seriuslah Tangani TBC

4 Februari 2024

Prof Erlina Burhan Soal Debat Capres Tema Kesehatan: Seriuslah Tangani TBC

Debat capres salah satunya mengusung tema kesehatan. Dokter spesialis paru Prof Erlina Burhan mengharapkan pemerintah mendatang serius tangani TBC

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya