Kubu AHY Harap Pemerintah Kaji KLB Demokrat secara Hukum, Bukan Politis

Senin, 8 Maret 2021 08:37 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya saat menyapa kader Partai Demokrat usai melakukan konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin, 1 Februari 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan tak ingin berandai-andai Kementerian Hukum dan HAM bakal mengesahkan hasil Kongres Luar Biasa Deli Serdang yang dianggapnya ilegal. Riefky mengatakan Demokrat masih meyakini pemerintah akan menilai berdasarkan fakta hukum.

"Kami masih punya pemikiran bahwa Kemenkumham akan melihat ini benar-benar dalam pranata hukum. Semoga tidak dibawa ke ranah politis," kata Riefky ketika ditemui di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Maret 2021.

Riefky mengatakan, jika berdasarkan hukum, kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sah. Ia menilai KLB Deli Serdang yang menetapkan Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai ketua umum ilegal adalah ilegal.

Riefky mengatakan Demokrat akan menyurati Kementerian Hukum dan HAM terkait hal ini. Demokrat, kata dia, akan merujuk pada Undang-undang Partai Politik dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga serta kepengurusan yang sah terdaftar di Kemenkumham pada 2020.

Baca: Hadiri KLB di Deli Serdang, Ketua DPD Demokrat Kepri Dipecat

"Jadi kami stick pada peraturan hukum, peraturan perundang-undangan, dan tentu jutaan publik juga akan melihat dari keputusan ataupun langkah-langkah yang akan diambil Kemenkumham," ujar dia.

Advertising
Advertising

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md sebelumnya mengatakan pemerintah akan menangani perkara Partai Demokrat secara hukum. Dasar hukum yang dimaksudnya yakni UU Partai Politik dan AD/ART Demokrat yang berlaku saat ini.

"Bagi pemerintah AD/ART yang terakhir itu adalah AD/ART yang diserahkan pada tahun 2020. Berdasarkan itu yang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat sampai saat ini adalah AHY," ujar Mahfud, Ahad, 7 Maret 2021.

Mahfud mengatakan AD/ART Demokrat tahun 2020 itu adalah dasar utama penilaian pemerintah. Jika ada yang mengajukan perubahan, kata dia, pemerintah akan menanyakan bagaimana perubahan itu dilakukan, siapa yang mengubah, siapa yang hadir dalam forum perubahan tersebut, dan sebagainya. "Kami akan nilai secara terbuka, dari logika-logika hukum. Karena logika hukum itu logika masyarakat. Jadi kami tidak boleh main-main," kata Mahfud Md.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | EGI ADYATAMA

Berita terkait

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

1 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

22 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

1 hari lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

1 hari lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

1 hari lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

2 hari lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

2 hari lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya