Anggota DPR Bilang Vaksinasi Covid-19 Keluarga Dewan Tak Harus Dipersoalkan

Jumat, 26 Februari 2021 16:17 WIB

Ketua DPR Puan Maharani membacakan pidato pada Rapat Paripurna ke-11 Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021. ANTARA/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Saleh Partaonan Daulay menilai tak ada yang perlu dipersoalkan dari vaksinasi Covid-19 untuk keluarga anggota DPR. Saleh membantah diistimewakan dan menilai ada alasan logis yang mendasari hal ini.

Pertama, menurut Saleh, anggota DPR banyak bepergian dalam menjalankan tugasnya. Ia mengatakan akan berbahaya jika anggota tersebut pulang ke rumah dengan membawa virus Corona.

"Covid-19 ini kan enggak kenal apakah ini keluarganya apakah anggota (DPR), karena itu masuk akal sekali jika keluarga dari anggota divaksin," kata Saleh kepada Tempo, Jumat, 26 Februari 2021.

Jika anggota keluarga Dewan tak ikut divaksin, kata Saleh, anggota Dewan terkait belum tentu sehat meski sudah divaksin. Anggota Komisi Kesehatan DPR ini lantas menyarankan agar keluarga para tenaga kesehatan turut disuntik vaksin Covid-19.

"Saya sarankan nakes-nakes kita keluarganya diikutkan, supaya mereka juga tidak membawa penyakit virus di keluarganya," ujar politikus Partai Amanat Nasional ini.

Advertising
Advertising

Alasan kedua, Saleh mengatakan anggota DPR dan keluarganya divaksin pada gelombang kedua bersamaan dengan guru, pedagang pasar, wartawan, dan kelompok lainnya. Ia menilai ini artinya pelaksanaan vaksinasi anggota DPR sama saja dengan masyarakat biasa.

Hanya saja, Saleh mengakui pelaksanaan vaksinasi yang digelar di gedung DPR jadi terkesan berbeda. "Kelihatannya wah dan seterusnya, padahal kan biasa saja. Dan orang diatur antreannya di dalam. Tidak perlu ada yang harus dipersoalkan," ujar dia.

Saleh mengatakan anggota keluarga yang menerima vaksinasi ini adalah mereka yang tinggal satu rumah dengan anggota Dewan. Ia sendiri telah menerima vaksin Covid-19 bersama istri dan anaknya.

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan pihaknya menerima informasi ihwal vaksinasi dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan. Indra mengatakan, ada hampir 12.000 penerima vaksinasi Covid-19 dari lingkungan parlemen.

Anggota keluarga Dewan, kata Indra, terhitung sebanyak 2.600-an orang. Data keluarga penerima vaksinasi Covid-19 ini berbasis asuransi Jasindo, yang selama menanggung biaya kesehatan anggota DPR. "Saya kira tidak ada yang istimewa, kami hanya ikut yang digariskan Kemenkes," kata Indra dalam konferensi pers, Jumat, 26 Februari 2021.

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

5 jam lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

8 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

9 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya