IDI Nilai Terawan Terlalu Dini Klaim Vaksin Nusantara Picu Antibodi Seumur Hidup

Reporter

Egi Adyatama

Minggu, 21 Februari 2021 11:31 WIB

Petugas medis memasukkan dosis vaksin COVID-19 ke dalam jarum suntik untuk diberikan kepada Pedagang Pasar Tanah Abang saat menjalani program vaksinasi COVID-19 massal di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang diberikan untuk pekerja publik dan lansia itu dimulai dari pedagang Pasar Tanah Abang di blok A, B, F, dan G. Total sasaran vaksinasi tahap kedua ini mencapai 38.513.446 yang terdiri dari 21 juta lebih lansia, dan hampir 17 juta untuk pekerja pelayanan publik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mempertanyakan pernyataan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ihwal gagasan vaksin Covid-19 buatannya, yakni Vaksin Nusantara. IDI menilai terlalu dini seputar klaim bahwa vaksin tersebut bisa picu antibodi seumur hidup.

"Saya belum menemukan laporan di jurnal mengenai laporan uji klinik tahap satunya. Apalagi fase dua, saya juga belum bisa mencari datanya. Jadi klaim yang terlalu dini," kata Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 20 Februari 2021.

Selain Terawan, Vaksin Nusantara ini digagas Universitas Diponegoro, dan Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi. Belakangan mereka menyebut vaksin telah memasuki uji klinis tahap kedua.

Meski begitu, Zubairi mengatakan, sejauh ini belum ada jurnal yang memuat tentang hasil temuan uji klinis tahap satu vaksin tersebut. Padahal, Zubairi mengatakan bahwa saat ini adalah masanya evidence base vaccine.

"Jadi kalau misalnya ada bukti berdasarkan penelitian bahwa vaksinnya kemungkinan menghasilkan antibodi yang jangka panjang sekali, ya monggo silakan," ujar Zubairi. Namun ia meminta agar selesaikan dulu uji klinis fase satu, fase dua, dan fase tiganya tidak harus selesai. "Kita bisa mendapatkan laporan sementara fase tiga itu bagus sekali," tegasnya.

Advertising
Advertising

Guru Besar Universitas Indonesia itu juga menegaskan setiap penelitian terkait vaksin Covid-19 ini selalu ia dukung. Namun ia mengingatkan dari penelitian sampai ke kesimpulan tidak bisa langsung ke konklusi dengan perolehan data yang minim.

"Kita di kedokteran tak bisa untuk membuat kesimpulan berdasarkan logika saja. Kita harus berdasarkan bukti ilmiah. Saya memerlukan bukti ilmiah itu untuk bisa mendukung bahwa ini kemungkinan bisa seumur hidup," kata dia.

Sebagai pembanding, ia mencontohkan para ahli Vaksin Moderna dan Pfizer saja menyatakan belum bisa memprediksi berapa lama daya tahan dari kedua vaksin ini akan bertahan. Ia mengatakan mengetahui daya tahan antibodi yang dihasilkan vaksin Covid-19, sejauh ini masih merupakan hal yang sulit.

"Ini hal yang baru yang diteliti, meneliti itu baik. Namun data penelitiannya belum dipublikasikan, namun sudah mengklaim bisa bertahan seumur hidup. Itu saja sih masalahnya," kata Zubairi soal vaksin Nusantara.

Baca juga: Kemenkes Bantu Danai Uji Klinis Vaksin Nusantara Gagasan Terawan

Berita terkait

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

42 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

52 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

IDI Ancam Sanksi Dokter Influencer yang Promosikan Produk

52 hari lalu

IDI Ancam Sanksi Dokter Influencer yang Promosikan Produk

Ikatan Dokter Indonesia mengancam bakal menjatuhkan sanksi kepada dokter influencer yang mempromosikan produk kesehatan dan kecantikan.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Ada Terawan Agus Putranto di Kubu Prabowo, Selain Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil, sampai Zulhas

7 Februari 2024

Ada Terawan Agus Putranto di Kubu Prabowo, Selain Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil, sampai Zulhas

Terawan Agus Putranto ikut menghadiri debat capres di kubu Prabowo, selain Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil Lahadalia, sampai Zulhas

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Terawan yang Hadir di Kubu Prabowo-Gibran saat Debat Capres

5 Februari 2024

Rekam Jejak Terawan yang Hadir di Kubu Prabowo-Gibran saat Debat Capres

Eks Menkes Terawan Agus Putranto hadir di debat capres terakhir mengenakan jaket khas pendukung pasangan Prabowo-Gibran. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid Ungkap Alasan Kehadiran Terawan di Kubu Prabowo-Gibran Saat Debat Capres

5 Februari 2024

Nusron Wahid Ungkap Alasan Kehadiran Terawan di Kubu Prabowo-Gibran Saat Debat Capres

Eks Menkes Terawan Agus Putranto hadir di debat capres terakhir pada Ahad malam lalu. Ia mengenakan jaket khas pendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Kepala RSPAD 2015-2019 dan Mantan Menkes Terawan Hadir di Debat Capres Pakai Jaket Prabowo-Gibran

4 Februari 2024

Kepala RSPAD 2015-2019 dan Mantan Menkes Terawan Hadir di Debat Capres Pakai Jaket Prabowo-Gibran

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tampak menghadiri lokasi debat pilpres kelima di Jakarta Convention Center atau JCC, Senayan, Ahad, 4 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya