Komisioner KPU Beberkan Beban Berat Jika Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

Minggu, 7 Februari 2021 21:14 WIB

Anggota KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi, menghadiri diskusi yang membahas urgensi sistem rekapitulasi elektronik dalam pilkada 2020 di kantor KoDe Inisiatif, Jakarta pada Rabu, 31 Juli 2019. TEMPO/Halida Bunga Fisandra

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan penyelenggara hingga partai politik akan menghadapi beban berat jika tak ada perubahan desain keserentakan pada Pemilu 2024 mendatang. Pramono mengatakan beban keserentakan itu ada pada irisan tahapan yang berimpitan antara pemilihan legislatif, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah.

Jika tak ada perubahan undang-undang, pileg dan pilpres 2024 akan digelar pada April, sedangkan pilkada pada November. Pramono mengatakan, tenggang ini lebih pendek dibandingkan Pemilu 2019 yang berjarak sepuluh bulan dari Pilkada 2018.

"Konsep yang akan kita hadapi di 2024 irisannya akan lebih tebal lagi, jarak tujuh bulan," kata Pramono dalam diskusi bertajuk "Pemilu dan Pilkada 2024: Realistiskah?" pada Ahad, 7 Februari 2021.

Pramono mengatakan tahapan pemilu akan berlangsung sejak dua tahun sebelum hari pencoblosan suara, sedangkan pilkada satu tahun. Begitu pula kebutuhan pembiayaan akan bersifat multiyears, baik APBN maupun APBD.

Baca: Fraksi PKB Minta Hentikan Pembahasan Revisi UU Pemilu

Menurut Pramono, kompleksitas irisan yang berimpitan ini kerapkali tak dihitung oleh para pengambil kebijakan, dalam hal ini pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Advertising
Advertising

Pramono mengingatkan pengalaman Pemilu Serentak 2019. Dia menyebut beban fisik pemilu dengan lima surat suara itu berlebihan sehingga mengakibatkan sejumlah kecelakaan kerja pada penyelenggara.

Menurut catatan KPU, ada 894 orang meninggal dunia dan 5.175 orang jatuh sakit. Belum lagi teknis ketersediaan logistik yang berujung pada 705 TPU harus melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU), 2.260 TPS pemilu susulan, dan 296 TPS pemilu lanjutan.

"Itu saya harapkan menjadi (pemilu serentak) yang pertama dan terakhir, karena Pemilu 2019 yang lalu terbukti secara teknis melampaui batas kemampuan tubuh manusia pada umumnya," ujar dia.

Selain beban bagi penyelenggara, Pramono mengatakan pemilu serentak sebenarnya juga menyulitkan pemilih dan partai politik. Pemilih, kata dia, kesulitan memilah isu nasional dan lokal serta isu eksekutif dan legislatif.

"Parpol akan kesulitan dalam proses pencalonan karena jarak pileg dan pilkada terlalu dekat," kata Pramono. Selanjutnya, salah satu tujuan pemilu untuk memperkuat sistem presidensial dinilai tak akan tercapai.

Meski begitu, komisioner KPU ini tak secara tegas menyatakan apakah Undang-undang Pemilu sebaiknya direvisi. Perdebatan ihwal revisi UU Pemilu ini tengah bergulir di DPR. Namun belakangan partai-partai pendukung pemerintah berbalik arah tak mendukung revisi UU Nomor 7 Tahun 2017 itu.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

2 jam lalu

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

Saldi meminta kepada komisioner KPU, Mochammad Afifuddin, untuk menandai kantor masing-masing kuasa hukum karena seringnya mengajukan renvoi.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

2 jam lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

2 jam lalu

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

"Tidak terjadi perubahan atau pergeseran suara Partai Hanura," kata kuasa hukum KPU Ali Nurdin di gedung MK.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

4 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

5 jam lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

Gibran tak banyak menanggapi soal gugatan PDIP ke PTUN yang putusannya bisa saja berimbas pada pelantikannya sebagai wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

6 jam lalu

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

Karier politik Krisdayanti setelah gagal masuk Senayan kabar terakhir bersiap maju kandidat calon Wali Kota Batu dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

7 jam lalu

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

7 jam lalu

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

7 jam lalu

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

8 jam lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya