Politikus Demokrat Tegaskan Kader Partai Solid di Bawah Ketum AHY
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Aditya Budiman
Senin, 1 Februari 2021 23:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan kader Demokrat akan mendukung kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kamhar menyebut AHY telah melakukan pelbagai gebrakan untuk partai, terutama di masa pandemi Covid-19.
“Kami tegaskan bahwa segenap kader Partai Demokrat solid di bawah Kepemimpinan Mas Ketum AHY,” tutur Kamhar dalam keterangan tertulis, Senin, 1 Februari 2021.
Partai Demokrat tengah diterpa isu perebutan kepemimpinan yang diduga dilakukan oleh lima orang, baik kader maupun mantan kader. Kamhar menuturkan seluruh anggota partai mengutuk upaya perebutan paksa kepemimpinan.
Pihaknya berharap Mahkamah Partai dan Dewan Kehormatan akan mengambil tindakan tegas berupa pemecatan kepada kader yang terlibat dalam upaya pengambil-alihan kekuasaan. Menurut Kamhar, selama ini AHY banyak menggagas program yang dirasakan oleh masyarakat, seperti gerakan melawan Covid-19, Bina UMKM, dan pemberian jaringan Wi-Fi gratis.
“(AHY) Termasuk berhasil menghantarkan pada Sukses Pilkada serentak 2020. Capaian ini terkonfirmasi pada hasil survei dari berbagai lembaga survei yang memotret tren kenaikan Partai Demokrat yang kembali masuk tiga besar di bawah kepemimpinan Mas Ketum AHY,” kata Kamhar.
Kamhar mengatakan Partai Demokrat memerlukan pemimpin dengan figur pemersatu yang memiliki nilai jual tinggi dan kecakapan untuk mengawal dan memimpin para kader. “Dan jawaban atas kebutuhan objektif itu adalah Mas Ketum AHY,” katanya.
AHY sebelumnya menjelaskan soal gerakan politik yang melibatkan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Para pejabat ini disebut ingin merebut kekuasaan pimpinan Demokrat secara inkonstitusional.
"Sepuluh hari yang lalu kami menerima aduan dari pimpinan dan kader parpol baik pusat, daerah, dan cabang tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader," kata AHY di DPP Partai Demokrat, Jakarta.
AHY mengatakan gabungan gerakan tersebut ada 5 orang, terdiri atas satu kader aktif, satu kader yang sudah 6 tahun tidak aktif. Lalu satu mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan tidak hormat karena menjalani hukuman korupsi, satu kader yang keluar 3 tahun yang lalu, dan 1 non kader yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan.
Menurut AHY, ajakan dan permintaan dukungan mengganti paksa dirinya dari jabatan Ketum Partai Demokrat dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung dalam komunikasi. Tujuannya agar Demokrat menjadi kendaraan politik untuk maju sebagai calon presiden Pilpres 2024.
Di tengah isu kudeta kursi kepemimpinan Partai Demokrat, nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko naik ke permukaan. Namun Moeldoko membantah tudingan ingin mendongkel kepemimpinan di Partai Demokrat.
Baca juga: Moeldoko Bantah Tudingan Akan Mendongkel Kepengurusan Demokrat
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | FRISKI RIANA