AHY Sebut 360 Kader Demokrat Ditarget untuk Diajak Mengadakan Kongres Luar Biasa
Reporter
Friski Riana
Editor
Eko Ari Wibowo
Senin, 1 Februari 2021 16:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut pelaku gerakan yang ingin mengambil alih posisi ketum partai menargetkan 360 orang agar dapat melaksanakan kongres luar biasa.
"Berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan, untuk memenuhi syarat dilaksanakan kongres luar biasa, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara yang harus diajak dan dipengaruhi dengan imbalan uang yang besar," kata AHY di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin, 1 Februari 2021.
AHY menjelaskan, pelaku yang melakukan manuver politik tersebut ada lima orang. Yaitu satu kader aktif, satu kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan tidak hormat karena menjalani hukuman korupsi, satu kader yang keluar 3 tahun yang lalu, dan 1 nonkader yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan di lingkaran Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan dari Istana atas tudingan AHY tersebut.
Baca: Tuding Ada Manuver Lingkaran Istana, AHY Terima Surat Kesetiaan Kader Demokrat
Kelima pelaku mengajak dan meminta dukungan sejumlah pimpinan di Partai Demokrat untuk mengganti dengan paksa Ketua Umum Demokrat. Ajakan tersebut, kata AHY, dilakukan melalui telepon maupun pertemuan langsung.
"Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi ketua umum Partai Demokrat akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai capres pemilu 2024 mendatang," ujarnya.
Salah satu konsep dan rencana yang dipilih pelaku untuk mengganti paksa ketua umum sah adalah menyelenggarakan kongres luar biasa. AHY mengungkapkan bahwa pelaku yakin gerakannya akan suses karena mengklaim mendapat dukungan sejumlah petinggi negara lainnya.
AHY mengaku masih berkeyakinan bahwa tidak mungkin cara tidak beradab itu dilakukan para pejabat negara. "Kami harap semua itu tidak benar. Tapi kesaksian dan testimoni kader Demokrat yang dihubungi dan diajak bicara pelaku gerakan tersebut menyebutkan hal-hal demikian," ucap AHY.
FRISKI RIANA