Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah) bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) dan Bupati Kabupaten Bekasi Eka Supriatmaja (kanan) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis, 19 November 2020. Pada kunjungan tersebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau satu persatu tahapan simulasi pemberian vaksin COVID-19. ANTARA/Fakhri Hermansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan peningkatan kemiskinan dan ketimpangan sosial merupakan dampak yang akan segera terasa sebagai akibat dari pandemi Covid-19. "Itu yang paling segera terlihat," kata Ma'ruf saat membuka Musyawarah Nasional V Masyarakat Ekonomi Syariah secara virtual dari Jakarta, Sabtu, 23 Januari 2021.
Menurut Wapres Ma'ruf, pandemi Covid-19 berdampak besar tidak hanya di sektor kesehatan, melainkan juga di sektor sosial dan ekonomi. "Seperti kita ketahui bersama, Indonesia saat ini tengah berjuang menghadapi pandemi Covis-19," katanya.
Pemerintah telah mengupayakan penanganan dampak pandemi melalui Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Namun, menurut Wapres, pemulihan tersebut tidak dapat selesai dalam waktu yang singkat. Terlebih lagi sebelum pandemi melanda, kata dia, kegiatan ekonomi syariah juga masih tertinggal dan mengalami kesenjangan cukup besar.
"Walaupun pemerintah secara konsisten melakukan serangkaian kebijakan dalam rangka penanganan dampak pandemi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa proses pemulihan akan membutuhkan waktu yang panjang," katanya.
Oleh karena itu Ma'ruf berharap seluruh pihak, yang terlibat dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dapat meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan ekonomi. "Kegiatan ekonomi harus kita tumbuhkan dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Dengan demikian, pada gilirannya dapat mengurangi lebarnya kesenjangan di negara kita," ujarnya.