Foto udara bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa, 12 Januari 2021. Tim SAR gabungan masih mencari sedikitnya 24 korban hilang yang telah terdata akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu 9 Januari lalu. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan menemukan satu korban tambahan dalam keadaan meninggal dalam peristiwa longsor Sumedang di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan dengan penemuan itu, kini jumlah korban meninggal akibat longsor yang tercatat sudah ada 25 orang. "Korban dalam keadaan meninggal di sektor satu, tepatnya di lapangan voli, selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap," kata Deden dalam keterangannya di Bandung, Sabtu, 16 Januari 2021.
Dengan begitu, Deden mengatakan, sejauh ini masih ada 15 orang yang dinyatakan hilang dan dicari dalam peristiwa longsor tersebut. Ia menyebut korban ke-25 yang teridentifikasi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan pada Jumat malam, 15 Januari 2021 pukul 22.16 WIB.
Saat itu pencarian dilanjutkan hingga malam hari karena pertimbangan cuaca. Dalam pencarian itu, Tim SAR gabungan menggunakan sejumlah alat berat untuk mencari korban dan memindahkan material longsoran.
Deden mengatakan pencarian korban longsor bakal diperpanjang selama tiga hari ke depan setelah sepekan berlalu peristiwa longsor Sumedang. "Sesuai dengan SOP pencarian dan pertolongan, Operasi SAR berlangsung 7 hari namun mengingat masih banyaknya korban dan banyaknya permintaan dari keluarga korban, pencarian diperpanjang hingga tiga hari mendatang," kata Deden.
Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim
2 hari lalu
Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim
Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.