Vaksin Tak Otomatis Beri Kekebalan, IDI: Protokol Kesehatan Tetap Utama

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Jumat, 15 Januari 2021 20:44 WIB

Petugas kesehatan menunjukkan Vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Umum Andhika, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Januari 2021. Tahap pertama vaksinasi Covid-19 akan menyasar sebanyak 1,2 juta tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam penanganan dan vaksinasi tersebut juga akan mengurangi gugurnya dokter dan tenaga kesehatan yang angkanya sudah tinggi. vaksinasi bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh dari infeksi virus Corona atau SARS-CoV-2. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan agar masyarakat tak lengah menjalankan protokol kesehatan, meski program vaksinasi mulai berjalan. Vaksin disebutnya tak otomatis langsung memberi kekebalan pada penggunanya.

"Zat kekebalan yang dibuat oleh vaksin itu tak langsung, tapi membutuhkan waktu dua minggu setelah vaksinasi. Baru terbentuk zat antibodi atau kekebalan," kata Iris Rengganis, Juru Bicara Vaksin IDI, dalam diskusi daring, Jumat, 15 Januari 2021.

Iris mengingatkan pandemi Covid-19 masih berlangsung di seluruh dunia. Vaksinasi adalah cara untuk menciptakan kekebalan kelompok alias herd immunity. Kekebalan kelompok ini baru berhasil jika divaksinasi itu 70 persen penduduk.

Untuk mencapai vaksinasi terhadap 70 persen masyarakat, Indonesia perlu waktu bertahap. Selain karena jumlah waktu terbatas, Indonesia berbentuk negara yang Kepulauan yang membuat distribusi vaksin tak bisa dilakukan dalam sekejap.

Baca juga: Amnesty Sebut Pemaksaan Vaksinasi dengan Ancaman Pidana Pelanggaran HAM

Advertising
Advertising

"Kalau dua tahun juga masih kurang. Karena itu, tetap jelaskan protokol kesehatan meski kita sudah vaksin. Jadi penerapan prokes tidak bisa tidak," kata Iris.

Ia pun mengingatkan bahwa vaksin Covid-19 bukan segalanya. Iris mengatakan vaksin tak bisa melindungi 100 persen. Setiap orang, kata dia, mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam membentuk antibodi di tubuhnya.

"Seandainya kalaupun dia kena sakit Covid-19 padahal sudah divaksinasi, itu mungkin saja. Hanya saja, bilamana dia sakit, tak seberat dengan orang yang tak divaksinasi. Karena itu protokol kesehatan harus tetap dijalankan," kata Iris.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

4 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

4 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

10 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

10 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

10 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya