Menteri Sosial Tri Rismaharini berbincang dengan tunawisma yang akan dipekerjakan di salah satu apartemen, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 8 Januari 2021. Risma mengantar lima Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk bekerja di kawasan bisnis yang dikembangkan PT PP Properti Tbk yakni Grand Kamala Lagoon di Bekasi Selatan. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial memfasilitasi kelompok marjinal seperti orang terlantar, pengamen, gelandangan dan lainnya di wilayah DKI Jakarta untuk mendapatkan kartu identitas dan rekening bank.
"Untuk DKI Jakarta target kita 1.600 orang, sehari 100 orang," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau kegiatan perekaman data kependudukan dan pembukaan rekening ATM Atensi bagi kelompok marjinal di Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial di Jakarta, Rabu, 13 Januari 2021.
Menteri yang akrab disapa Risma ini mengatakan kegiatan tersebut akan dilakukan di daerah lain, terutama di daerah yang terdapat balai Kemensos. "Kepemilikan kartu identitas atau KTP menjadi mutlak karena saat ini bantuan pemerintah diberikan kepada warga yang membutuhkan sesuai dengan alamat dan KTP," tutur Risma.
Dengan demikian, ujarnya, pemerintah bisa memberikan akses bantuan agar mereka bisa segera keluar dari kemiskinan. "Kami juga tidak salah administrasi karena pasti alamat dan NIK-nya," kata mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Nantinya setelah mereka mendapatkan NIK dan rekening bank, Kementerian Sosial akan memberikan bantuan lewat program yang sesuai dengan kondisi mereka, seperti bantuan untuk disabilitas atau Program Keluarga Harapan.
<!--more-->
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan selama ini kelompok marjinal tidak terakses bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah karena terkendala tidak punya data yang jelas. "Dengan adanya NIK dimana saja mereka berada pasti akan mendapatkan bantuan dan akses mereka ke perbankan juga akan lebih mudah," ujar Harry.
Harry mengatakan nantinya sekitar 16 ribu kelompok marjinal di sejumlah daerah terutama di kota-kota besar yang akan difasilitasi pemenuhan data kependudukan atau memiliki e-KTP.
Kemensos bekerja sama dengan Dukcapil dan menggandeng Bank Mandiri untuk pembukaan rekening Atensi bagi warga marjinal. Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya mendukung digitalisasi perbankan bagi yang membutuhkan pelayanan kesejahteraan sosial.
"Selama dia sudah punya NIK maka kita bisa membuka rekeningnya berupa ATM bisa melakukan berbagai aktivitas perbankan. Dengan menabung menjadi bibit dan diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup mereka," kata Rohan.
Nuryati (40 tahun) salah satu warga yang ikut kegiatan perekaman data kependudukan merasa senang bisa memiliki KTP. Warga Rawabebek Jakarta Timur itu mengatakan selama ini mendapatkan penghasilan dari mengamen keliling ibukota. Nuryati berharap kehidupannya bisa lebih baik dan tidak lagi mengamen.