PKS Minta Menkes Jelaskan Isu Babinsa Verifikasi Nakes Tolak Vaksinasi Covid-19

Selasa, 12 Januari 2021 15:40 WIB

Petugas Dinas Kesehatan memeriksa kondisi pengepakan vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di gudang farmasi Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Padang, Selasa 5 Januari 2021. Sebanyak 36.920 dosis vaksin Sinovac tiba di Padang yang diproritaskan untuk tenaga kesehatan di provinsi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat dari PKS, Netty Prasetyani, mengaku mendapatkan informasi adanya Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) memverifikasi tenaga kesehatan yang menolak vaksinasi Covid-19.

"Ada yang menyampaikan pesan kepada saya, ini tolong ditanyakan, 'suami saya nakes kemudian di situ jika Anda menolak divaksinasi Anda akan diverifikasi Babinsa TNI dan Bhabinkamtibnas Polri'," kata Netty saat Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa, 12 Januari 2021.

Netty pun meminta penjelasan kepada Menteri Kesehatan terkait kabar ini. Dia menilai keterlibatan Babinsa dam Bhabinkamtibnas itu hanya akan membuat tenaga kesehatan takut alih-alih menyukseskan vaksinasi.

Padahal, kata Netty, tenaga kesehatan sudah mendedikasikan diri bahkan berkorban nyawa untuk menangani pasien-pasien Covid-19.

"Bakes sudah mendedikasikan diri terhadap kemanusiaan, terlibat luar biasa mengobarkan waktu tenaga bahkan mempertaruhkan nyawa, tiba-tiba urusan ragu-ragu terhadap vaksin kemudian disebutkan akan diverifikasi Babinsa TNI dan Bhabinkamtibnas Polri," ujar dia.

Advertising
Advertising

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam paparannya memang sempat menyinggung rencana keterlibatan Babinsa-Bhabinkamtibmas dalam penanganan Covid-19. Namun menurut Budi, mereka akan dilibatkan sebagai pelacak kontak alias tracer Covid-19.

Dia mengaku telah berkomunikasi dengan Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto terkait kemungkinan dilibatkannya Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebagai petugas pelacak kontak. "Panglima memiliki 30 ribu Babinsa yang kami bisa akses," kata Budi.

Selain itu, Budi juga berkomunikasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Mantan Kepala Kepolisian RI itu, ucap Budi, menyatakan bahwa Polri memiliki 60 ribu Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di seluruh desa. Tito juga menyebutkan ada sekitar 1 juta hansip atau petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas).

Menurut Budi, mereka bisa diajari bagaimana melakukan tracing terhadap orang-orang yang berkontak erat dengan pasien positif Covid-19. "Jadi kalau ada yang kena, kita bisa minta Babinsa atau Bhabinkamtibmas atau Linmas karena mereka ada di seluruh Indonesia, untuk bisa lakukan tracing at least 30 kontak erat yang ditemui yang bersangkutan paling lama dalam waktu seminggu."

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

8 jam lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

5 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

8 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sekjen PDIP Sebut Sri Mulyani hingga Basuki Hadimuljono Sahabat Megawati

24 hari lalu

Sekjen PDIP Sebut Sri Mulyani hingga Basuki Hadimuljono Sahabat Megawati

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut empat menteri di kabinet Jokowi yang datang ke rumah Megawati Soekarnoputri sebagai sahabat.

Baca Selengkapnya

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

25 hari lalu

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

Menkes mengatakan tiga masalah kesehatan berikut bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri sehingga membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

32 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

34 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

35 hari lalu

Jumlah Penderita Flu Singapura Capai 5.461 Orang, Menkes Imbau Masyarakat Jaga Daya Tahan Tubuh

Menkes mengingatkan masyarakat agar menjaga daya tahan tubuh.

Baca Selengkapnya