Sebut Utang Negara Sudah Serius, SBY Ingatkan Pemerintah Hati-hati Kelola APBN

Jumat, 8 Januari 2021 15:28 WIB

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat berbincang dengan Presiden Joko Widodo di Ruang Garuda, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019. Pertemuan dilakukan di tengah isu Demokrat menyatakan siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Meskipun, PDIP telah mengutarakan sinyal penolakan ada parpol di luar koalisi Jokowi-Ma'ruf yang gabung usai Pilpres 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah saat ini menghadapi tantangan utama bagaimana mengelola fiskal dan APBN dengan baik demi memulihkan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19. Selain fiskal dan APBN, SBY berpendapat, pemerintah juga harus mengontrol secara ketat dan serius persoalan utang negara.

"Utang yang ada menurut saya sudah sangat tinggi dan karenanya tidak aman," kata SBY dalam dalam tulisannya berjudul 'Indonesia Tahun 2021 Peluang untuk Sukses Ada, Jangan Kita Sia-siakan', Jumat, 8 Januari 2021.

Merujuk keterangan Bank Indonesia pada medio Desember 2020, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar US$ 413,4 miliar atau sekitar Rp 5.858,29 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.171 per dolar AS pada akhir Oktober 2020. Rasio ULN Indonesia terhadap PDB pada akhir Oktober 2020 sebesar 38,8 persen atau meningkat dibandingkan rasio bulan sebelumnya sebesar 38,1 persen.

SBY mengatakan persoalannya bukan hanya meningkatnya rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun utang yang berat juga dapat membebani APBN dan membatasi ruang gerak ekonomi nasional.

Dia mencontohkan, ekonomi Indonesia akan sangat berat jika 40 persen lebih dari belanja negara harus dikeluarkan untuk membayar cicilan dan bunga utang. Ini berdampak pada berkurangnya dana yang tersedia untuk belanja pegawai dan belanja rutin, belum lagi belanja modal dan pembiayaan pembangunan.

Advertising
Advertising

Maka dari itu, SBY mengingatkan agar pemerintah tak hanya berlindung pada persentase rasio utang terhadap PDB yang dianggap masih aman dan diperbolehkan undang-undang. Ia berujar persoalannya adalah pada kemampuan pemerintah untuk membayar utang yang dirasakan sudah sangat mencekik itu.

Kendati demikian, SBY berpendapat permasalahan utang ini bisa secara bertahap diatasi. Cara yang paling sederhana dengan mengurangi defisit anggaran. Mengingat berkurangnya penerimaan negara karena pajak pun terjun bebas, dia mengatakan pembelajaran negara harus dikendalikan.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini mewanti-wanti, jangan karena ada Perpu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan (kemudian menjadi undang-undang), pemerintah lantas tak pandai menentukan berapa besar defisit APBN yang aman. UU Nomor 2 Tahun 2020 itu memang memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk melonggarkan defisit APBN.

"Pemerintah harus sangat disiplin dan berani menunda proyek dan pengadaan strategis yang masih bisa ditunda," ucapnya.

SBY mengatakan pemulihan ekonomi akan berhasil seiring dengan suksesnya penanganan Covid-19. Jika vaksinasi Covid-19 berjalan baik, ia meyakini jalan pemulihan ekonomi akan terbuka. Hanya saja, ia mengingatkan agar pemerintah benar-benar disiplin dan tepat mengatur keuangan negara, termasuk mengendalikan utang, agar ekonomi Indonesia di masa mendatang bisa diselamatkan.

"Pemimpin dan pemerintahan yang bijaksana tentu tidak akan mewariskan masalah dan beban yang sangat berlebihan kepada pemerintahan-pemerintahan berikutnya," kata SBY.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | CAESAR AKBAR

Berita terkait

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

11 jam lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

13 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

2 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

2 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

6 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya