SBY: Pemerintah Harus Sukses Vaksinasi Covid-19, Tak Boleh Gagal

Jumat, 8 Januari 2021 13:20 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato Refleksi Akhir Tahun "Indonesia Tahun 2020: Peluang, Tantangan & Harapan", di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu 11 Desember 2019. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan vaksin Covid-19 dari berbagai negara merupakan harapan baru di awal 2021. Menurut SBY, sangat mungkin vaksin dan vaksinasi Covid-19 menjadi titik balik pengakhiran pandemi.

"Saya yakin rakyat Indonesia, termasuk saya, sangat berharap pemerintah dapat melakukan vaksinasi nasional ini dengan baik. Harus sukses dan tak boleh gagal," kata SBY dalam tulisannya berjudul 'Indonesia Tahun 2021 Peluang untuk Sukses Ada, Jangan Kita Sia-siakan', Jumat, 8 Januari 2021.

Meski begitu, SBY mengatakan ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Pertama, mengingat jumlah rakyat Indonesia yang mencapai 200 juta jiwa lebih, proses vaksinasi tentu memerlukan waktu.

"Oleh karena itu jangan sampai upaya mengatasi Covid-19 saat ini menjadi kendor, termasuk dalam menjalankan berbagai pembatasan yang diperlukan," ujar SBY.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menyoroti perbedaan informasi antara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan pejabat senior Kemenkes ihwal lama waktu vaksinasi. Budi Gunadi pada 2 Januari lalu menyampaikan bahwa vaksinasi akan tuntas dalam 3,5 tahun.

Advertising
Advertising

Sehari kemudian, pejabat senior Kemenkes meralat dengan menyatakan bahwa vaksinasi akan selesai dalam 15 bulan. Artinya, kata SBY, vaksinasi terakhir terhadap masyarakat Indonesia akan berlangsung 13 April 2022.

SBY mengatakan tak ingin berdebat tentang realistik berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyukseskan vaksin Covid-19. Yang penting, ujarnya, segalanya mesti direncanakan, disiapkan, dan dilaksanakan dengan baik.

Ia pun memahami tantangan dan kompleksitas vaksinasi untuk rakyat Indonesia, misalnya mengingat secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan. Belum lagi kesiapan infrastruktur kesehatan masyarakat di berbagai wilayah, faktor transportasi, penyimpanan, dan distribusi vaksin serta elemen logistik yang lain.

"Kapan berbagai jenis vaksin yang dipesan pemerintah datang di Indonesia, sesuai kesanggupan penjualnya, juga harus menjadi bagian dari perencanaan yang realistik," kata SBY.

Di samping itu, dia melanjutkan, pemerintah harus menyiapkan anggaran cukup besar. Apalagi Presiden Joko Widodo telah menjanjikan vaksin gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. SBY mengingatkan, keuangan negara dan ruang fiskal Indonesia sangat terbatas.

Ia mengatakan negara tak bisa terus-menerus berutang sebab utang yang kian menggunung akan menambah beban ekonomi yang kini sudah berat. "Poin saya adalah apa yang telah dijanjikan oleh pemerintah kepada rakyat harus benar-benar ditepati. Kalau tidak, misalnya karena salah salah perencanaan dan salah hitung, bisa menimbulkan chaos tersendiri," kata mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Menurut SBY, tidak terlaksananya janji tersebut juga akan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintah. Dia menyebut masyarakat bisa panik, marah, dan kehilangan harapan sehingga imbasnya seluruh upaya mengatasi pandemi pun bisa gagal.

Meski begitu, SBY menilai pemerintah sebenarnya mampu mengelola vaksinasi dengan baik. "Syaratnya, lakukan manajemen krisis yang efektif serta bekerja siang dan malam. Bukan business as usual," kata dia.

Tentang pemilihan jenis vaksin yang akan disuntikkan kepada masyarakat, SBY meyakini pemerintah telah mempertimbangkan segala aspeknya. Ia hanya menyampaikan faktor keamanan dan efikasi menjadi dua faktor utama yang harus dipenuhi. "Yang penting penjelasan pemerintah kepada masyarakat harus gamblang, transparan, dan dapat dimengerti dengan baik," ucap SBY.

Berita terkait

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan SBY kepada Jakarta LavAni Allo Bank: Cetak Hattrick Gelar Juara di Proliga 2024

6 hari lalu

Pesan SBY kepada Jakarta LavAni Allo Bank: Cetak Hattrick Gelar Juara di Proliga 2024

Pembina Jakarta LavAni Allo Bank Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para pemain agar menganggap semua laga Proliga 2024 layaknya final.

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

7 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

8 hari lalu

Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

Pakar politik menjelaskan segala wacana pertemuan Jokowi dan Megawati usai Idul Fitri sulit untuk terwujud.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

8 hari lalu

Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa watak Prabowo itu politik rekonsiliatif dan mempersatukan

Baca Selengkapnya

Proliga 2024: SBY Jamu 2 Pemain Asing dan Pelatih Jakarta LavAni Allo Bank, Netizen Memuji

9 hari lalu

Proliga 2024: SBY Jamu 2 Pemain Asing dan Pelatih Jakarta LavAni Allo Bank, Netizen Memuji

Langkah SBY menjamu dua pemain asingdan pelatih Lavani mendapat pujian dari netizen, dinilai akan berdampak positif bagi juara bertahan Proliga itu.

Baca Selengkapnya

Proliga 2024: SBY Berharap Duet Renan Buiatti dan Reza Beik Perkuat Pertahanan Jakarta LavAni

10 hari lalu

Proliga 2024: SBY Berharap Duet Renan Buiatti dan Reza Beik Perkuat Pertahanan Jakarta LavAni

Apa harapan pemilik klub Jakarta LavAni Allo Bank Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Renan Buiatti dan Reza Beik di Proliga 2024?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

12 hari lalu

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

Prabowo Subianto dinilai bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

4 Poin Deddy Sitorus soal Rencana Jokowi Bertemu Megawati: Gimik Politik Murahan hingga Temui Anak Ranting PDIP

14 hari lalu

4 Poin Deddy Sitorus soal Rencana Jokowi Bertemu Megawati: Gimik Politik Murahan hingga Temui Anak Ranting PDIP

Deddy Sitorus PDIP menyebut rencana Jokowi bertemu Megawati itu hanyalah gimik politik murahan. Dia juga membandingkan Jokowi dengan SBY.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Kesalahan Jokowi ke Megawati Lebih Banyak Dibandingkan SBY

15 hari lalu

Politikus PDIP Sebut Kesalahan Jokowi ke Megawati Lebih Banyak Dibandingkan SBY

Belum cukup sampai di situ, ucap Deddy, Jokowi juga menyalahgunakan kekuasaan dengan cawe-cawe saat pemilu dan menggunakan semua instrumen kekusaan.

Baca Selengkapnya