PTUN Menangkan Sitti Hikmawatty, Eks Komisioner KPAI yang Dipecat Jokowi

Jumat, 8 Januari 2021 12:16 WIB

Sitti Hikmawatty. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) mengabulkan gugatan mantan komisioner KPAI Sitti Hikmawatty atas keputusan presiden yang memecat dirinya.

"Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya," kata Hakim Ketua Majelis Danan Priambada dalam salinan putusan yang dibacakan pada Kamis, 7 Januari 2021. Salinan putusan yang diterima Tempo telah dikonfirmasi pihak PTUN Jakarta.

Dalam putusan nomor 122/G/2020/PTUN.JKT itu, Danan juga menyatakan Kepres Nomor 43/P Tahun 2020 tentang pemberhentian tidak hormat atas nama Sitti Hikmawatty, batal.

Majelis hakim juga mewajibkan tergugat, Presiden Jokowi, untuk mencabut kepres tersebut. Kemudian mewajibkan tergugat, Jokowi dan Jaksa Agung ST Burhanuddin, merehabilitasi dan memulihkan hak Sitti dalam kedudukan, harkat, dan martabat seperti keadaan semula sebagai Komisioner KPAI periode 2017-2022.

Terakhir, majelis hakim menghukum tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara sejumlah Rp 422 ribu.

Advertising
Advertising

Kuasa hukum Sitti, Feizal Syah, menilai putusan PTUN Jakarta membuktikan bahwa kliennya tidak bersalah.

"Jadi intinya Presiden melanggar UU Perlindungan Anak dalam penerbitan keputusannya sebab tanpa ada persetujuan DPR, sehingga keputusannya menjadi melanggar hukum dan harus dibatalkan," kata Feizal kepada Tempo, Jumat, 8 Januari 2021.

Feizal pun meminta agar Presiden Jokowi seyogyanya melaksanakan putusan PTUN Jakarta.

Sitti mendaftarkan gugatan terhadap kepres pemecatannya ke PTUN Jakarta pada 17 Juni 2020. Dalam gugatannya, pihak tergugat adalah Jokowi dan ST Burhanuddin.

Sitti memicu kontroversi di publik setelah menyatakan perempuan bisa hamil setelah berenang bersama lawan jenis walau tanpa penetrasi. Dalam hasil pleno KPAI pada 17 Maret 2020 merekomendasi dua hal untuk Sitti, yakni mengundurkan diri secara sukarela atau diberhentikan dengan tidak hormat.

Berita terkait

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

17 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

24 menit lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

1 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

12 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

12 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya