Alwi Harus Lepaskan Ketergantungan Pada Gus Dur

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juli 2003 16:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terpilih, Alwi Shihab, harus mampu menjadi pemimpin partai yang dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang duduk sebagai Ketua Dewan Syuro. Kalau identik dengan Gus Dur, PKB bukan semakin maju, tetapi sebaliknya, makin mundur sebagai suatu partai politik yang menjadi basis demokratisasi. “Kalau tergantung pada suatu tokoh, itu kan mengkultuskan tokoh itu, dan itu berlawanan dengan ide demokratisasi,” kata pengamat politik LIPI, Syamsuddin Haris, kepada Tempo News Room yang dihubungi melalui telepon, Minggu (20/1) siang. Ia melihat, PKB seolah-olah segala sesuatunya ditentukan oleh Gus Dur, apakah itu pemecatan Matori, soal islah, atau siapa yang menjadi ketua umum. “Itu tentu tidak sehat bagi suatu partai politik yang modern dan terbuka,” kata Syamsuddin. Mengenai sosok Alwi Shihab yang terpilih sebagai sebagai Ketua Umum PKB versi Kuningan itu dalam Muktamar Luar Biasa (MLB) di Yogyakarta, Syamsuddin menilai, ia lebih matang dibandingkan calon lain. Dan terpilihnya Alwi bukan semata-mata karena dukungan Gus Dur, juga karena dukungan peserta muktamar. Sebab, bila dilihat dari calon yang lain, ada beberapa nama yang juga dikenal dekat dengan Gus Dur, seperti Syaifullah Yusuf dan AS Hikam. Soal perseteruan antara kedua PKB (Alwi dan Matori), menurut Syamsuddin, kecil kemungkinan untuk mereka bersatu kembali. “Peluang (islah) itu sudah lewat dengan berlangsung MLB di masing-masing kubu,” tandasnya. Karena, pada kubu PKB Matori, beberapa jabatan sudah dibagi-bagikan. Sedangkan dari kubu PKB Alwi pasti akan ditentang oleh wilayah-wilayah yang sudah memutuskan siapa ketua umumnya. “Sebab islah itu hanya menguntungkan pucuk tertingi pimpinannya. Selain itu, akan mencabut kembali jabatan-jabatan yang sudah dibagikan,” ujarnya. Menurut Syamsuddin, untuk menyelesaikan kemelut yang ada di kedua kubu PKB itu, salah satu kubu harus mengalah dengan mengubah nama atau tanda gambar partainya. Ia juga melihat tidak ada gunanya menyelesaikan melalui jalur hukum (pengadilan). “Mendingan salah satu mengambil inisiatif mengganti nama atau tanda gambar, mumpung waktunya masih cukup ada, supaya ada kesempatan untuk mensosialisasikan nama dan tanda gambar tadi sebelum pemilu,” kata dia. Kalau tidak ada yang mengalah akan menghadapi seleksi parpol yang ikut pemilu. Karena tidak boleh ada dua partai dengan nama dan tanda gambara yang sama ikut pemilu. Dan dalam seleksi itu bisa saja yang dimenangkan adalah PKB Matori, walaupun tidak memperoleh dukungan massa. Karena, ia melihat, hukum kita masih berpihak dan pandang bulu. “Yang asli bisa jadi palsu, yang palsu bisa jadi asli,” kata dia. “Apalagi Matori itu kan Menteri Pertahanan pemerintahan sekarang,” imbuhnya. Syamsuddin melihat, dukungan massa masih akan berpihak pada PKB Alwi dibandingkan dengan PKB Matori. “PKB Matori agak susah berkembang atau tumbuh menjadi partai yang solid, mengingat asal-usul PKB dari NU mendukung PKB Alwi,” ujarnya. Samsuddin menganjurkan agar PKB Matori lebih baik berorientasi dengan mencari dukungan dari luar Jawa. Karena, PKB Alwi didukung oleh basis-basis NU yang ada di Jawa. (Dimas A – Tempo News Room)

Berita terkait

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

1 menit lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

2 menit lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Keindahan Big Daddy Dune, Bukit Pasir Menjulang yang Menarik Turis ke Namibia

5 menit lalu

Keindahan Big Daddy Dune, Bukit Pasir Menjulang yang Menarik Turis ke Namibia

Terletak di jantung Gurun Namib yang terpencil, Big Daddy Dune menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia untuk berkunjung ke Namibia.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

5 menit lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

15 menit lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

16 menit lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

20 menit lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

22 menit lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

28 menit lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

34 menit lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya