Pekan Depan, Komnas HAM Periksa Polisi Terkait Tewasnya Laskar FPI

Rabu, 9 Desember 2020 17:29 WIB

Mobil ambulans milik Front Pembela Islam (FPI) membawa jenazah anggota FPI di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Selasa, 8 Desember 2020. Keenam pengawal Rizieq tewas dalam baku tembak yang terjadi di KM50 Tol Jakarta-Cikampek, kawasan Karawang, Jawa Barat, Senin dinihari, 7 Desember 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Komnas HAM terus melanjutkan penyelidikan mereka terkait insiden bentrok antara Front Pembela Islam (FPI) dengan Kepolisian, yang menewaskan enam laskar FPI pada Senin, 7 Desember 2020. Meski begitu, mereka baru berencana memeriksa polisi pada pekan depan.

"Belum dilakukan (pemeriksaan terhadap petugas). Kami rencanakan minggu depan," kata Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, saat dihubungi Tempo, Rabu, 9 Desember 2020.

Anam mengatakan sejauh ini Komnas HAM tengah fokus memeriksa tempat-tempat yang disebut oleh kepolisian dan FPI sebagai lokasi kejadian. Mereka bergerak menyusuri Jalan Tol Cikampek, mulai dari Pintu Karawang Timur hingga Karawang Barat.

Sebelumnya, Komnas HAM juga telah meminta keterangan dari FPI. Anam mengatakan pemeriksaan terhadap petugas kepolisian nanti, juga akan didasarkan pada temuan-temuan Komnas HAM di lapangan.

"Ini juga tergantung pada hasil olah temuan-temuan sebelumnya dan pendalaman TKP," kata Anam.

Advertising
Advertising

Selain itu, Anam juga mengatakan Komnas HAM akan berusaha meminta hasil pemeriksaan dari Divisi Propam Mabes Polri, yang telah lebih dulu memeriksa para petugas yang terlibat dalam bentrok tersebut. "Semua hal terkait kasus ini kami akan minta keterangannya," kata Anam.

Bentrok antara FPI dan Polisi sendiri terjadi Senin dini hari. Baik dari Polda Metro Jaya maupun FPI, menyampaikan rangkaian peristiwa yang berbeda terkait insiden yang menewaskan enam anggota Laskar FPI itu.

Polisi mengklaim penembakan dilakukan karena para anggota laskar tersebut melawan petugas. "Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur. Sehingga terhadap kelompok MRS (Muhammad Rizieq Shihab) yang berjumlah 10 orang, meninggal dunia sebanyak 6 orang," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran.

Namun, FPI membantah klaim polisi ini dan menyebut bahwa rombongan itu tengah mengawal Imam Besar mereka, Rizieq Shihab. FPI menyebut mereka lah yang dihadang dan diserang terlebih dulu oleh petugas yang menguntit mereka.

Bahkan mereka menyebut anggotanya tak ada yang memiliki senjata api sama sekali. "Yang patut diberitahukan bahwa fitnah besar bahwa laskar kita bawa senjata api dan temaka menembak, fitnah itu," kata Juru Bicara FPI Munarman.

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

6 jam lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

22 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

13 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

15 hari lalu

Bambang Widjojanto Beri Respons Banjir Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres di MK

Bambang Widjojanto tim hukum Anies-Muhaimin beri respons banjir amicus curiae ke MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

15 hari lalu

4 Poin Amicus Curiae Rizieq Shihab Cs ke Mahkamah Konstitusi

Rizieq Shihab Cs mengajukan Amicus Curiae terkait sidang sengketa Pilpres 2024 ke MK. Berikut empat poin isinya.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

16 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

16 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

19 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya