Demokrat Sebut Kasus Mulyadi Dimotori Lawan, Gerindra Angkat Suara

Minggu, 6 Desember 2020 00:06 WIB

Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade usai diperiksa oleh Mahkamah Kehormatan Partai di Kantor Dewan Perwakilan Pusat Gerindra, Jakarta Selatan, pada Selasa, 11 Februari 2020. TEMPO/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Andre Rosiade angkat suara ihwal pernyataan Partai Demokrat yang menilai penetapan tersangka pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Barat, Mulyadi-Ali Mukhni, bersifat tendensius, politis, dan dimotori pihak lawan. Andre mempersilakan hal itu ditanyakan langsung kepada Kepolisian.

Di Pilgub Sumbar 2020, Gerindra mengusung pasangan Nasrul Abit-Indra Catri. Kedua belah pihak selama ini beradu pendapat ihwal siapa yang lebih unggul dan berpeluang memenangkan pemilihan.

"Saya terus terang tidak tahu karena itu haknya teman-teman sebelah (Demokrat) menyatakan ada tendensi. Silakan tanya saja ke Kepolisian," kata Andre ketika dihubungi, Sabtu, 5 Desember 2020.

Meski begitu, Andre menilai Kepolisian tak akan semena-mena dalam melakukan penetapan tersangka. Ia mengatakan ihwal pidana pemilu pun diatur melalui mekanisme yang ada di undang-undang serta telah melalui proses pemeriksaan oleh Badan Pengawas Pemilu dan Sentra Gakkumdu.

Mulyadi-Ali Mukhni ditetapkan sebagai tersangka pelanggaran tindak pidana pemilu oleh Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Mulyadi sebelumnya dilaporkan melanggar jadwal kampanye di media massa televisi lantaran tampil di acara "Coffee Break" TV One pada 12 November lalu.

Advertising
Advertising

Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani sebelumnya mengatakan, partainya menilai penetapan tersangka ini tendensius dan politis. Demokrat juga menduga kasus hukum ini dimotori pihak lawan. Ia mengklaim hasil survei menunjukkan Mulyadi-Ali Mukhni unggul di Pilgub Sumbar 2020.

"Masyarakat pasti tahu bahwa ini tendensius dan dimotori oleh kompetitor," kata Kamhar dalam keterangannya, Sabtu, 5 Desember 2020.

Andre Rosiade membantah tuduhan tersebut. Namun ia juga menampik bahwa hasil sigi Mulyadi-Ali Mukhni berada di posisi teratas. Menurut Andre, survei justru mencatat Nasrul Abit dan Indra Catri lebih unggul. Andre juga mengklaim antusiasme masyarakat Sumatera Barat justru terarah pada pasangan calon yang diusung Gerindra.

"Kalau survei mohon maaf, nomor satu sekarang pasangan NA-IC. Saya hampir tiap minggu ke Sumbar merasakan masyarakat Sumbar menginginkan Pak NA-IC yang memimpin Sumbar," kata Andre.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

15 jam lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

16 jam lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

20 jam lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

2 hari lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

3 hari lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya