Dirut PT Gardatama Sebut Uang Rp 5 Miliar Pinjaman dari Edhy Prabowo

Jumat, 4 Desember 2020 07:02 WIB

Tersangka Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berjalan masuk menjalani pemeriksaan perdana di Gedung KPK, Jakarta, Kamis, 26 November 2020. Edhy ditangkap bersama sejumlah stafnya. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Gardatama Nusantara Syammy Dhusman mengatakan perusahaannya memang menerima Rp 5,2 miliar dari eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Namun, duit itu merupakan pinjaman untuk gaji karyawan perusahaan jasa keamanan milik Prabowo Subianto itu.

“Yang Rp 5 miliar ini murni pinjaman Pribadi ke Pak Edhy, karena kami teman lama di Akademi Militer,” kata Syammy kepada Tempo pada Senin, 30 Desember 2020.

Syammy menunjukkan percakapan dengan Edhy lewat WhatsApp ihwal pinjaman uang. Pada medio April, Syammy meminjam uang ke Edhy Rp 2,5 miliar. Ia menerangkan duit itu akan digunakan untuk menggaji pegawai PT Gardatama.

Dia beralasan penagihan invoice ke perusahaan mitra yang menggunakan jasa Gardatama tersendat karena pandemi Covid-19. Ia berjanji akan mengembalikan uang itu pada 15 Mei. Edhy menanyakan ihwal bonus jika meminjamkan uang ke PT Gardatama. Syammy menyanggupi dua persen. “Rp 50 juta itu bunga yang kami berikan atas pinjaman tersebut, ini murni bisnis,” ujar Syammy.

PT Gardatama kemudian mengembalikan pinjaman itu yang dicairkan pada medio Mei sejumlah Rp 2.550.000.000 termasuk bunga dua persen. Syammy mengontak Edhy yang masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan itu untuk meminjam uang lagi ke Edhy pada Oktober. “Saat itu Pak Edhy baru sembuh dari Covid-19, jadi pesan saya tidak dibalas,” ujarnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Karena kondisi keuangan PT Gardatama masih tersendat, Syammy mengaku kembali mengontak Edhy untuk meminjam uang pada 3 November. “Inilah mungkin yang dimaksud ada aliran dana Rp 5 miliar itu, padahal ini murni pinjaman seperti April lalu,” kata Syammy. Ia berjanji akan mengembalikan duit itu dalam dua pekan. Namun, Syammy mengakui hingga kini belum mengembalikan uang tersebut ke Edhy.

Menurut Syammy, invoice yang ditagihkan ke perusahaan mitra yang menggunakan jasa keamanan Gardatama sebenarnya sudah akan membayar pada awal November itu. Namun, ia terlanjur meminjam kepada Edhy sehingga menggunakan uang itu sebagai dana talangan perusahaan.

Dia mengakui dekat dengan Edhy karena sama-sama kawan seangkatan di Akademi Militer 1991 yang kemudian juga sama-sama dipecat dua tahun kemudian bersama 13 orang lainnya termasuk Direktur Operasional PT Gardatama Ikhwan Amirudin. “Sebagai direktur utama, saya bertanggung Jawab atas jalannya perusahaan ini. Pemilik perusahaan tidak tahu soal teknis keuangan,” kata dia.

Syammy yang didampingi Direktur Operasional PT Gardatama Ikhwan Amirudin beserta tiga orang lainnya mengklarifikasi terkait pemberitaan Majalah Tempo edisi 30 November-6 Desember. Dalam laporannya, Tempo menemukan aliran dana korupsi pengangkutan ekspor benur yang ditampung Menteri Edhy mengalir ke perusahaan jasa keamanan milik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu.

Dalam laporan Majalah Tempo, Menteri Edhy diduga memasang Amri dan Nursan di PT Aero Citra Kargo sebagai pemegang saham perusahaan. Perusahaan ini memonopoli pengangkutan bayi lobster ke luar negeri pada Juni lalu atau sebulan setelah keran ekspor benur dibuka. Nursan meninggal pada Juli 2020.

<!--more-->

Awalnya anggota staf khusus Menteri Edhy, Chusni Mubarok, yang akan menggantikan Nursan. Tapi, Komandan Sekolah Kader Partai Gerindra itu telah punya jabatan resmi sebagai anggota staf menteri sehingga tak bisa masuk ke PT Aero.

Chusni kemudian meminjam nama saudaranya yang berdomisili di Malang, Jawa Timur, Bahtiar, untuk dijadikan komisaris baru PT Aero. Chusni turut diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi bersama Menteri Edhy dan puluhan orang lainnya pada Rabu, 25 November lalu.

Sejak itu, duet Amri dan Ahmad Bahtiar menjadi pengurus PT Aero. Tapi, untuk mengirimkan benur ke luar negeri, PT Aero sebenarnya menggunakan PT Perishable Logistics Indonesia, yang dikendalikan Siswadhi Pranoto dan Dipo Tjahjo Pranoto. Keduanya bekas komisaris dan direktur lama PT Aero sebelum digantikan Nursan dan Amri.

Pengurus PT Aero yang baru kemudian membuat perjanjian membagi keuntungan dengan Siswadhi. Amri dan Ahmad Bahtiar masing-masing mendapat 41 persen, sedangkan Siswadhi yang menempatkan kerabatnya di PT Aero kebagian sisanya. Keuntungan tersebut berasal dari ongkos pengiriman benur ke luar negeri.

Orang-orang Edhy Prabowo juga mengatur besaran ongkos kargo tersebut. Dua anggota staf khusus Edhy yang lain di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Andreau Misanta Pribadi dan Safri Muis, serta kader Gerindra yang juga anggota staf pribadi Edhy, Amiril Mukminin, meminta para pengusaha membayar ongkos angkut Rp 1.800 per ekor benur, jauh di atas biaya kargo perusahaan lain yang hanya Rp 200-300. Selisihnya, Rp 1.500, menjadi jatah Edhy melalui Amri dan Bahtiar—setelah dikurangi jatah Siswadhi.

Sejak Juni hingga 3 November, sudah 37.973.160 ekor benur diekspor ke Vietnam menggunakan jasa angkut PT Aero Citra Kargo. Dari berkali-kali ekspor tersebut, PT Aero menangguk untung besar. Sebagian duit tersebut ditampung di rekening Amri dan Ahmad Bahtiar. Saldo masing-masing setidaknya mencapai Rp 12 miliar lebih sehingga totalnya di atas Rp 25 miliar.

Dari rekening Amri dan Bahtiar, duit mengalir ke rekening empat anak buah Edhy, yakni Safri Muis, Andreau Pribadi, Syaihul Anam, dan Amiril Mukminin, serta ke rekening Ainul Faqih, anggota staf istri Edhy. Dari lapis kedua itu duit diteruskan lagi. Amiril dan Ainul diduga mengalirkan duit hingga Rp 5 miliar lebih ke PT Gardatama Nusantara.

Berita terkait

Kenapa Subsidi BBM Dianggap Tidak Tepat Sasaran, Rencana Prabowo Mengubah Menjadi BLT

1 jam lalu

Kenapa Subsidi BBM Dianggap Tidak Tepat Sasaran, Rencana Prabowo Mengubah Menjadi BLT

Skema pengubahan subsidi BBM jadi BLT dikaji Kementerian ESDM. Prabowo bentuk Tim Khusus Subsidi untuk mencari bentuk subsidi yang tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berencana Ubah Subsidi BBM Menjadi BLT, Ekonom Minta Pemerintah Hati-hati

9 jam lalu

Prabowo Berencana Ubah Subsidi BBM Menjadi BLT, Ekonom Minta Pemerintah Hati-hati

Ekonom, Achmad Nur Hidayat, meminta Presiden Prabowo Subianto berhati-hati bila dengan rencana mengubah subsidi BBM menjadi BLT.

Baca Selengkapnya

Soal Kelanjutan Nama Capim KPK, Anggota DPR Bilang Terserah Presiden

10 jam lalu

Soal Kelanjutan Nama Capim KPK, Anggota DPR Bilang Terserah Presiden

Supratman menjelaskan, pimpinan DPR sudah mengirimkan surat kepada Prabowo untuk menanyakan Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons atas Penunjukan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN

10 jam lalu

Ragam Respons atas Penunjukan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengatakan Prabowo menghendaki untuk terus melaksanakan pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi FPI dalam Reuni Aksi 411, Tiga Tuntutan Dibacakan Menantu Rizieq Shihab

10 jam lalu

Serba-serbi FPI dalam Reuni Aksi 411, Tiga Tuntutan Dibacakan Menantu Rizieq Shihab

Tiga tuntutan FPI dalam Reuni Aksi 411 dibacakan menantu Rizieq Shihab, Muhammad bin Husein Alatas.

Baca Selengkapnya

Kata Dirjen Konservasi Soal Dampak KLHK Dipecah Lagi oleh Prabowo

10 jam lalu

Kata Dirjen Konservasi Soal Dampak KLHK Dipecah Lagi oleh Prabowo

Prabowo memecah KLHK dan memisahkan kembali kehutanan sebagai kementerian tersendiri. Ditjen KSDAE pun ikut kembali bersama induknya yang lama itu.

Baca Selengkapnya

Dilantik Prabowo Jadi Kepala OIKN Definitif, Basuki Hadimuljono Langsung Incar Investor Swasta

11 jam lalu

Dilantik Prabowo Jadi Kepala OIKN Definitif, Basuki Hadimuljono Langsung Incar Investor Swasta

Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ia mengincar peluang investasi swasta untuk mempercepat proses pembangunan di IKN, dalam waktu 3-4 tahun ke depan

Baca Selengkapnya

Deretan Pesan Prabowo kepada Para Menteri Kabinet Merah Putih

11 jam lalu

Deretan Pesan Prabowo kepada Para Menteri Kabinet Merah Putih

Prabowo mengimbau para menteri di kabinetnya agar tidak sering mengadakan seminar atau melakukan perjalanan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM Petani hingga Nelayan

12 jam lalu

Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM Petani hingga Nelayan

Prabowo mengatakan bahwa pemerintah mengharapkan dapat membantu para produsen yang bekerja di bidang pertanian dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi

12 jam lalu

Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menuturkan sebagian besar investor menyasar wilayah II IKN di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.

Baca Selengkapnya