Ali Kalora, Pemimpin MIT Penerus Santoso yang Masih Buron

Reporter

Egi Adyatama

Selasa, 1 Desember 2020 05:12 WIB

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso (kedua kanan) meninjau lokasi serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu, 28 November 2020. ANTARA/Humas Polres Sigi

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Ali Kalora belakangan kembali mencuat setelah tewasnya empat orang dalam satu keluarga, di Desa Lembantongoa, Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat, 27 November 2020. Ali yang merupakan pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, dituding Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Abdul Rakhman Baso, sebagai pelaku di balik kejadian tersebut.

Jejak Ali Kalora dalam sejumlah aksi teror sudah tercatat cukup lama. Menukil dari laporan Majalah Tempo Juli 2016, nama dia kerap diwaspadai sebagai calon pentolan MIT. Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian, mengatakan Ali memimpin 15 pengikut Santoso dan masih berkeliaran di Gunung Biru, Poso.

Ia berhasil lepas dari penangkapan karena memisahkan diri dari rombongan Santoso dan Basri. Karena menjadi orang kepercayaan Santoso, Ali diizinkan membawa istrinya bergerilya. "Kalau dibiarkan, akan berkembang," ujar Tito, dalam laporan Majalah Tempo tersebut.

Ali adalah penerus MIT setelah Basri alias Bagong, ditangkap oleh oleh tim Operasi Tinombala pada September 2016 lalu. Basri sendiri adalah penerus Santoso, yang dianggap punya keahlian yang sama dengan Santoso dalam perang gerilya karena pernah sama-sama dilatih Daeng Koro.

Meski begitu, Tito saat itu mengatakan Ali masih ada satu kelas di bawah Basri. Namun, mantan Kapolri lain, Badrodin Haiti, mengatakan bahwa Ali adalah pengikut loyal Basri. Dia juga ikut perang kota bersama polisi pada 2007 dan salah satu nama yang masuk daftar 29 orang yang saat itu dicari polisi bersama Basri.

Advertising
Advertising

"Sejak 2005, dia anak buah Basri," ujar Badrodin juga dalam laporan Majalah Tempo Juli 2016.

Dalam catatan, nama Basri banyak terkait dengan sejumlah kasus kekerasan. Mulai dari penembakan Pendeta Susianti Tinulele pada 18 Juli 2004, mutilasi tiga siswi SMA Kristen Poso pada 29 Oktober 2005, hingga perlawanan terhadap aparat kepolisian saat dibekuk pada 22 Januari 2007.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sigi, Sulawesi Tengah. "Itu bukan gerakan keagamaan tapi gerakan kejahatan, terhadap sebuah keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka," kata Mahfud usai rapat di kantornya, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 30 November 2020.

Mahfud mengimbau para tokoh agama agar menyebarluaskan pesan-pesan damai kepada masyarakat. Ia menegaskan sejatinya agama apapun hadir di dunia ini untuk membangun perdamaian dan persaudaran.

Selain itu, ia juga mengatakan pemerintah telah bertemu dengan keluarga korban. Pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk pemulihan atau trauma healing.

Ia pun kemudian menegaskan bahwa pemerintah menjamin keamanan warga di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk kepada warga di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, terutama setelah terjadinya tindakan teror dan kekerasan terhadap warga di wilayah itu.

Berita terkait

Pendakian Gunung Lorekatimbu di Taman Nasional Lore Lindu Ditutup Demi Keselamatan

11 Oktober 2022

Pendakian Gunung Lorekatimbu di Taman Nasional Lore Lindu Ditutup Demi Keselamatan

Di kawasan Taman Nasional Lore Lindu memang terdapat sejumlah objek wisata, termasuk gunung untuk aktivitas pendakian dan Danau Tambing.

Baca Selengkapnya

Polda Sulteng Pastikan Buronan Kelompok MIT Tewas adalah Askar

30 September 2022

Polda Sulteng Pastikan Buronan Kelompok MIT Tewas adalah Askar

Anggota MIT itu tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya pada Kamis, 29 September 2022.

Baca Selengkapnya

24 Orang yang Diduga Pendukung MIT dan ISIS Ditangkap Densus 88 di Tiga Provinsi

16 Mei 2022

24 Orang yang Diduga Pendukung MIT dan ISIS Ditangkap Densus 88 di Tiga Provinsi

Densus 88 menangkap terduga pendukung jaringan teror itu pada Sabtu lalu. Sebanyak 22 orang ditangkap di Poso.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 24 Pendukung MIT Poso dan ISIS

16 Mei 2022

Densus 88 Tangkap 24 Pendukung MIT Poso dan ISIS

Densus 88 menangkap orang yang diduga pendukung jaringan teror itu di tiga provinsi.

Baca Selengkapnya

Satgas Madago Raya Tindak Tegas DPO Teroris MIT

27 April 2022

Satgas Madago Raya Tindak Tegas DPO Teroris MIT

Melakukan perlawanan, akhirnya teroris meninggal di tangan Satgas Madago Raya

Baca Selengkapnya

Seorang DPO MIT Tewas dalam Baku Tembak dengan Satgas Madago Raya

4 Januari 2022

Seorang DPO MIT Tewas dalam Baku Tembak dengan Satgas Madago Raya

Anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang diduga Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali, tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya

Baca Selengkapnya

Satgas Madago Raya Rutin Razia untuk Persempit Ruang Gerak Teroris Poso

26 Desember 2021

Satgas Madago Raya Rutin Razia untuk Persempit Ruang Gerak Teroris Poso

Razia Satgas Madago Raya bukan hanya ditujukan kepada sisa DPO, melainkan juga untuk simpatisan teroris yang sampai saat ini masih membantu para DPO.

Baca Selengkapnya

1.376 Personel TNI - Polri Perkuat Satgas Madago Raya Buru 4 Sisa Teroris MIT

3 November 2021

1.376 Personel TNI - Polri Perkuat Satgas Madago Raya Buru 4 Sisa Teroris MIT

Satgas Madago Raya Tahap 4 bekerja dalam rentang waktu Oktober-Desember.

Baca Selengkapnya

Satgas Madago Raya Dapat Tambahan 150 Personel Buru MIT

17 Oktober 2021

Satgas Madago Raya Dapat Tambahan 150 Personel Buru MIT

Sebanyak 150 personel Brigade Mobil Nusantara dari Kepolisian Daerah Jambi diturunkan untuk membantu operasi Satgas Madago Raya.

Baca Selengkapnya

Said Aqil Bertemu Jokowi di Istana, Bahas Muktamar NU hingga Radikalisme

6 Oktober 2021

Said Aqil Bertemu Jokowi di Istana, Bahas Muktamar NU hingga Radikalisme

Said Aqil mengatakan Presiden Jokowi belum memastikan apakah akan hadir dalam Muktamar PBNU.

Baca Selengkapnya