3 Alasan Rizieq Shihab Dielu-elukan Pendukungnya Menurut Pengamat

Sabtu, 14 November 2020 14:04 WIB

Pemimpin FPI Rizieq Shihab dengan ditemani oleh menantunya, Hanif Al Athos saat disambut dengan alunan Hadroh atau musik khas Arab dan lantunan sholawat oleh pengikutnya, saat tiba di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jumat 13 November 2020. TEMPO/M.A MURTADHO

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab disambut dan dielu-elukan pendukungnya sekembali dari Mekah, Arab Saudi pada Selasa, 10 November lalu. Dalam beberapa hari belakangan, pengikut Rizieq membanjiri sejumlah kegiatan yang dihadiri mantan ketua umum FPI itu.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai ada tiga alasan yang membuat Rizieq diterima dan dielu-elukan. Pertama, Adi mengatakan Rizieq dianggap paling lantang mengkritik pemerintah saat ini.

"Rizieq dianggap paling berani mengambil sikap hitam putih terhadap pemerintah ketika oposisi lain sikap politiknya setengah hati, partai politik (oposisi) apalagi," kata Adi kepada Tempo, Sabtu, 14 November 2020.

Kedua, Adi menyebut para pendukung Rizieq memang orang-orang yang selama ini antipemerintah, ingin ganti presiden di Pemilihan Presiden 2019 lalu, serta mendukung Prabowo Subianto. Mereka, kata Adi, lantas kecewa lantaran Prabowo menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Secara demografi, Adi mengatakan pendukung Rizieq berasal dari daerah-daerah yang memang basis pendukung Prabowo di Pilpres 2019. Seperti sebagian DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Banten.

Advertising
Advertising

Ia memprediksi Rizieq tak akan terlalu disambut meriah jika bertandang ke daerah lain, seperti Jawa Tengah yang merupakan kandang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau ke Jawa Timur yang merupakan basis Nahdlatul Ulama dan Partai Kebangkitan Bangsa.

"Ini ramai karena di wilayah-wilayah yang iman politiknya sama, antipemerintah dan ingin ganti presiden," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini.

Berikutnya, Adi mengatakan Rizieq juga populer di kalangan pendukungnya karena mengusung isu-isu agama, seperti isu kriminalisasi ulama dan isu bahwa pemerintah anti-umat Islam. Kelompok ini juga menganggap ada kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI), tetapi umat Islam digebuk.

"Itu narasi politik yang disampaikan Rizieq dan pengikutnya, dan sebagian masyarakat menerima saja tanpa melakukan verifikasi kuat," kata Adi.

Senada dengan Adi, pengamat politik Ujang Komarudin menyebut Rizieq menjadi simbol oposisi rakyat yang berani berhadap-hadapan dengan pemerintah. Rizieq, kata dia, dianggap sebagai tokoh yang terzalimi oleh pemerintah.

"Kesalahannya dicari-cari, kasus hukumnya diada-adakan, sehingga dia terusir ke luar negeri," kata Ujang secara terpisah.

Di saat yang sama, Ujang melanjutkan, kepercayaan publik terhadap pemerintah dan DPR juga turun. Hal ini merupakan imbas dari pembahasan sejumlah undang-undang yang tak berpihak pada publik.

"Ketika DPR-nya mandul, tak ada oposisi yang kuat dan tak aspiratif, maka rakyat punya caranya sendiri yaitu bergabung bersama barisan HRS," kata Ujang.

Kendati begitu, menurut Adi Prayitno, program-program pemerintah akan tetap berjalan. Adi mengatakan bagaimana pun kelompok Rizieq adalah gerakan ekstraparlementer yang berperan sebagai kelompok penekan saja.

Di sisi lain, Adi juga masih mempertanyakan sejauh apa kelompok Rizieq Shihab akan terlibat pada isu-isu ekonomi dan politik. "Saya melihat kecenderungan mereka hanya menggaungkan isu-isu Islamisme, amar maruf nahi mungkar, revolusi akhlak, dan lainnya," kata Adi.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dinilai selalu 'menyerang' saat masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

1 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Silang Pendapat Politikus PKS soal Peluang Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Soal PKS berada di luar atau dalam pemerintahan Prabowo-Gibran mendapatkan respons berbeda dari internal PKS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

2 hari lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

2 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

2 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

4 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

5 hari lalu

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

Hasto Kristiyanto dan Ahmad Basarah menyatakan bahwa PDIP siap menjadi oposisi sesuai arahan ketua partai. Bagaimana sikap PDIP ke depannya?

Baca Selengkapnya