TEMPO Interaktif, Aceh:Aktivitas masyarakat di Aceh kembali pulih pada Sabtu (19/1), setelah sempat berlangsung aksi mogok selama tiga hari. Keramaian mulai terlihat di kawasan kota hingga ke pelososk pedesaan. Pasar dan angkutan umum mulai beroperasi kembali. Begitu juga dengan kantor-kantor pemerintah dan sekolah. Sejak Jumat (18/1) kemarin, tak terlihat aparat keamanan dengan senjata lengkap di sejumlah pos-pos di sekitar pasar dan terminal bus. Para pemilik toko, baik yang merupakan warga setempat maupun dari suku turunan pun sudah berani melayani pembeli seperti biasa sejak pagi hari. Kepada Tempo News Room, Panglima Angkatan Gearakan Aceh Merdeka (AGAM) Teungku Abdullah Syafii menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah berkenan mengikuti seruan mogok. Pimpinan militer GAM yang akrab disapa Teungku Lah menilai, aksi mogok yang dilakukan masyarakat merupakan bukti dukungan kepada upaya penekanan atas sikap TNI/Polri dalam beroperasi di Aceh. “Mogok telah berlangsung lebih sukses daripada yang kami perkirakan,” ungkap Juru Bicara Militer GAM Sofyan Daud yang berbicara atas nama Abdullah Syafii. Sementara itu, menjelang berakhirnya aksi mogok, sedikitnya dilaporkan enam orang tewas di Aceh. Empat orang tertembak di Pidie dalam sebuah penyergapan yang dilakukan aparat keamanan terhadap sebuah rumah yang ditempati anggota GAM. Sedangkan dua lainnya tewas di Aceh Timur dalam insiden penyerangan yang dilakukan gerilyawan GAM. Insiden penembakan yang memakan korban empat orang di Pidie terjadi pada Jumat (18/1) dinihari. Ketika itu, sejumlah anggota TNI mengepung sebuah rumah di kawasan Teupin Perahu, Kecamatan Meureudu. Dandim 0102/Pidie Letkol (Inf) Supartodi mengatakan, penyergapan itu dilakukan anggotanya setelah mendapat informasi di dalam rumah tersebut ada anggota GAM dan menyimpan senjata. “Kontak tembak terjadi karena ada yang mencoba memberikan perlawanan dari dalam. Dan korban yang tewas merupakan target operasi yang selama ini diintai,” kata Supartodi. Lebih jauh, katanya, dalam operasi tersebut aparat juga berhasil menyita beberapa barang bukti di TKP. Barang-barang yang kini diamankan di Makodim 0102/Pidie diantaranya adalah satu pucuk senjata serbu jenis M-16 beserta 19 butir amunisi dan empat blok kuitansi bukti pengutipan dana yang dilakukan kelompok itu. Nama-nama korban yang tewas masing-masing adalah Hamdani Puteh (26), penduduk desa Gorong gorong, Nazar M. Insya (30) penduduk desa Kuta Treing, Meureudu, Basri M. Manyak (27) penduduk Dayah Tuha. Sementara satu korban lainnya diketahui bernama Zulfan Effendi (21) penduduk kawasan Merduati, Banda Aceh. Keterangan Dandim Pidie yang menyebutkan bahwa seluruh korban tewas dalam insiden tersebut, dibantah oleh juru bicara GAM setempat, Abu Razak. Menurutnya, korban tewas merupakan penduduk sipil biasa dan tidak punya kaitan apapun dengan GAM. “Barang bukti yang ditemukan itu hasil rekayasa untuk menyudutkan GAM,” katanya. (Zainal Bakri)
Berita terkait
Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo
20 menit lalu
Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo
Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.
Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini
1 jam lalu
Ganjar Resmi Bubarkan TPN: Saya Bangga dengan Perjuangan untuk Demokrasi Ini
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk Pilpres 2024 resmi bubar. Akhir dari tim kampanye mantan pasangan calon nomor urut tiga itu diumumkan oleh Ganjar dalam acara halalbihalal TPN di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.