TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi hasil survei elektabilitas tokoh yang potensial maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hasto memberikan sinyal partainya sama sekali belum memikirkan pilpres mendatang.

Namun ia mengatakan PDIP menganut proses demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dalam menentukan pemimpin. "Termasuk siapa yang akan menjadi presiden pada tahun 2024," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Oktober 2020.

Selain itu, Hasto menyatakan keputusan ihwal calon presiden dan calon wakil presiden menjadi wewenang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal ini juga sesuai amanat Kongres PDIP pada 2019 lalu.

"Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, dengan mandat yang diberikan oleh kongres untuk menentukan pasangan calon tersebut," ujar Hasto.

Berikutnya, Hasto mengatakan pemimpin dari PDIP juga harus representasi dari rakyat. Sehingga, Megawati memiliki pertimbangan-pertimbangan penting dengan melihat kepentingan bangsa dan negara.

PDIP, kata Hasto, akan bekerja konkret di tengah rakyat dan bukan hanya memelototi hasil survei. Ia berujar skala prioritas partai adalah bergerak di tengah rakyat serta terus melakukan fungsi dan kaderisasi politik.

Merujuk survei Indikator Politik Indonesia, kader PDIP Ganjar Pranowo menempati posisi tertinggi berdasarkan simulasi tertutup 15 nama pilihan capres. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu sebesar 18,7 persen.

Ada pula nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani. Elektabilitas Puan berada di urutan kesebelas dengan 0.9 persen. Survei ini digelar pada 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden melalui telepon, dengan margin of error 2,9 persen.

BUDIARTI UTAMI PUTRI