Kecam Komentar Presiden Prancis Soal Islam, PBNU: Menggelorakan Islamphobia

Rabu, 28 Oktober 2020 09:21 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) didampingi Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin berbicara menyusul serangan penikaman di pinggiran kota Conflans-Sainte-Honorine Paris, Prancis, Jumat, 16 Oktober 2020. Korban tewas beberapa hari setelah mengajar tentang sekularisme dan kontroversi seputar penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah satir Charlie Hebdo. Abdulmonam Eassa via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menyayangkan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Macron yang menyatakan Islam merupakan agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia.

"Pernyataan ini sangat tendensius, menggelorakan islamophobia dan memiliki dampak besar terhadap perdamaian dunia," ujar Helmy lewat keterangan tertulis, Rabu, 28 Oktober 2020.

Helmy menyebut, radikalisme dan juga ekstremisme tidak memiliki agama. "Ia bisa dimiliki oleh pribadi beragama apapun. Maka, menggelorakan propaganda bahwa Islam merupakan agama radikalis dan ekstremis, jauh sekali dengan kebenaran dan fakta yang ada," ujar dia.

Menurut Helmy, Islam merupakan agama yang mengusung kasih sayang bagi seisi jagat raya, maka sangat tidak benar jika diidentikkan dengan kekerasan.

"Kami meminta kepada segenap umat Islam dan warga NU untuk bersikap tenang dan tidak terprovokasi. Kami mendorong pemerintah untuk aktif melakukan langkah diplomatik guna mencari solusi terbaik untuk menyikapi keadaan ini," ujar Helmy.

Sebelumnya pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri juga telah mengecam Emmanuel Macron yang akan membiarkan penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW. Kecaman pemerintah terhadap sikap Macron disampaikan langsung kepada Duta Besar Prancis untuk Indonesia.

"Pertama, Kemlu telah memanggil Duta Besar Prancis pada hari ini. Kedua, dalam pertemuan tersebut Kemlu menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam," kata Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah kepada wartawan, kemarin.

Berita terkait

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

3 hari lalu

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

Mayoritas penduduk Kaledonia Baru adalah orang Jawa. Kini kolonial Prancis tersebut sedang dilanda kerusuhan terburuk dalam 30 terakhir.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

14 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

21 hari lalu

Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.

Baca Selengkapnya

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

28 hari lalu

7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea

Baca Selengkapnya

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

28 hari lalu

Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

29 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

29 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

35 hari lalu

Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi atau lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi merupakan seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran serta ahli hukum Islam.

Baca Selengkapnya

Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

35 hari lalu

Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

Berbagai akun X dengan banyak pengikut menuduh pelaku penusukan di Australia sebagai ekstremis Islam atau Yahudi

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

40 hari lalu

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Baca Selengkapnya