Pesawat Garuda di Bengawan Solo Akan Dipotong-potong
Reporter
Editor
Rabu, 16 Juli 2003 16:48 WIB
TEMPO Interaktif, Solo:Pesawat Garuda jenis Boeing 737-A300 yang melakukan pendaratan darurat di anak sungai Bengawan Solo rencananya akan dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Itu untuk memudahkan evakuasi pesawat itu dari sungai. Karena, melihat kondisi lokasi kejadian, sangat sulit dilakukan pengangkatan biasa. Selain letak sungai yang berada jauh di bawah, lokasi jatuhnya pesawat tersebut tidak jauh dari kampung penduduk. Namun hingga Jumat (19/1) sore, pemotongan tersebut belum bisa dilakukan. Ketua Tim Investigasi dari Departemen Perhubungan Suryanto mengatakan, pemotongan bagian pesawat itu akan membutuhkan waktu kurang lebih sepekan. Diharapkan pesawat tersebut segera diangkat. Sebab, bila terlalu lama berada di sungai dikhawatirkan akan tenggelam atau hanyut. “Apalagi hujan deras dua hari ini terus mengguyur di sini,” kata dia. Setelah dipotong, pesawat itu akan dipindahkan ke Bandara Solo atau Yogyakarta. Sementara itu tim evakuasi gabungan dari TNI AU, Brimob, SAR UNS Solo dan SAR Semarang belum menemukan satu lagi kotak hitam pesawat itu. “Padahal yang belum ketemu ini cukup penting, karena merekam pembicaraan antara pilot dengan bandara,’’ ujar Prof Oetaryo Diran dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Mereka baru menemukan satu dari dua kotak hitam. Sulitnya menemukan kotak hitam itu, menurut Ketua SAR UNS, Emon Prasetyo, karena kondisi dasar sungai yang berlumpur dan derasnya arus sungai akibat hujan deras selama dua hari ini. Namun tim evakuasi berhasil menemukan beberapa bagian lain pesawat serta barang-barang milik penumpang. Sedang kendala teknis adalah minimnya peralatan. Peralatan selam yang digunakan tim evakuasi hanya sekitar tujuh buah, sehingga tidak bisa dilakukan penyelaman secara serentak dengan banyak personil. “Selain itu kita tidak ada detektor logam yang bisa mengidentifikasi lokasinya,” papar Emon. Tim evakuasi sendiri sudah melakukan penyisiran hinga radius sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian. Singgih dari Garuda Indonesia Surabaya mengatakan, untuk membantu pencarian kotak hitam dan barang-barang penting lainnya, akan didatangkan pasukan katak dari TNI AL Surabaya. “Rencananya siang ini (Jumat, 19/1 - red) mereka berangkat dari Surabaya. Jumlahnya sekitar 10 personil,” ungkap Singgih. Sementara itu akibat arus sungai yang cukup deras membuat pesawat bergeser sekitar 20 meter dari lokasi semula. Untuk mencegah agar tidak hanyut tim penyelamatan terpaksa melakukan penambatan dengan tali dari baja. (Anas Syahirul – Tempo News Room)
Berita terkait
Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024
2 jam lalu
Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024
Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.