Bantah Rasio Tes Covid-19 Belum Standar WHO, Menkes Terawan: Hanya Tidak Merata

Rabu, 21 Oktober 2020 06:26 WIB

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (tengah) saat melakukan kunjungan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, pada Rabu, 24 Juni 2020. (ANTARA Jatim/Willy Irawan)

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tak setuju rasio tes Covid-19 di Indonesia disebut masih di bawah standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Ia beralasan kapasitas pengujian saat ini sudah sebanyak 43-45 ribu per hari untuk negara dengan 270 juta penduduk.

"Sebenarnya tidak tepat jika rasio test dan tracing (disebut) di bawah standar WHO," kata Terawan dalam webinar HUT Partai Golkar ke-56, Selasa, 30 Oktober 2020.

WHO menetapkan standar rasio tes Covid-19 sebanyak 38 ribu orang per hari. Di Indonesia, jumlah pengujian spesimen Covid-19 masih naik turun. Merujuk data Kementerian Kesehatan pada 20 Oktober 2020, total ada 31.029 spesimen yang diuji.

Jika setiap orang yang dites bisa diambil lebih dari satu spesimen, artinya jumlah orang yang diuji kurang dari angka 31 ribu tersebut.

Baca juga : Jadi Pembicara di HUT Golkar, Terawan: Saya Bangga Diundang di Sini

Meski mengklaim sudah sesuai standar WHO, Terawan mengakui kapasitas tes belum merata karena kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Rasio tes Covid-19 tertinggi ialah Provinsi DKI Jakarta.

Advertising
Advertising

"Artinya sudah memenuhi hanya tidak merata karena menyangkut juga daerah penduduk kapasitas dengan negara kepulauan yang sangat berbeda dengan negara lain," kata Terawan.

Terawan juga membantah rasio positif (positivity rate) Covid-19 di Indonesia di bawah standar WHO. Badan Kesehatan Dunia sebelumnya menyatakan positivity rate yang aman adalah 5 persen (5 orang positif dari setiap 100 orang yang diuji).

Namun menurut Terawan, WHO juga baru-baru ini menyebutkan bahwa 10 persen dari total populasi dunia terinfeksi Covid-19. Sedangkan positivity rate Indonesia, kata Terawan, ialah sebesar 14 persen.

Ia juga berujar angka ini masih lebih rendah dibanding Meksiko dan Bolivia yang positivity rate-nya mencapai 20-50 persen. "Kalau melihat secara holistik kita bisa melihat bahwa Indonesia sudah masuk dalam range yang baik positivity rate 14 persen di bawah rata-rata dunia," kata Terawan.

Terawan mengimbuhkan, angka 5 persen itu adalah standar saat WHO masih awal-awal melakukan penelusuran. Dia mengatakan perkembangan yang disampaikan WHO harus terus diikuti agar mendapatkan informasi terkini ihwal kondisi Covid-19 di dunia.

Terawan juga membanggakan angka kesembuhan yang mencapai angka 76-77 persen yang menurutnya luar biasa. Di sisi lain, kata dia, angka kematian terus menurun dari sebelumnya pernah di angka 9,5 persen dan kini di angka 3,45 persen.

"Saya kira kita bisa menunjukkan hal sangat positif," ujar Terawan. "Angka kesembuhan naik terus dan itu melebihi angka rata-rata dunia yang 74 persen, artinya sudah masuk ke hal lebih baik itu yang harus kita lihat."

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

17 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

23 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

26 hari lalu

Pesan Menkes buat Pemudik, Hindari 3 Masalah Kesehatan Ini

Menkes mengatakan tiga masalah kesehatan berikut bisa muncul ketika pemudik terlalu memaksakan diri sehingga membahayakan keselamatan.

Baca Selengkapnya