Survei Indikator Politik: Mayoritas Responden Minta PSBB Dihentikan

Reporter

Fikri Arigi

Minggu, 18 Oktober 2020 18:42 WIB

Calon Wakil Ketua DPR dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman bersama Pengamat politik Burhanudin Muhtadi (kiri). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei lembaga jajak pendapat Indikator Politik terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB mengalami dinamika yang cukup signifikan. Namun mayoritas responden memilih agar PSBB dihentikan untuk memulihkan kondisi ekonomi.

"Mungkin bahkan di antara mereka yang pro kesehatan ketika PSBB dilaksanakan setengah hati, seperti yang mereka alami di banyak wilayah, itu mereka merasa PSBB bukan sebagai juru selamat satu-satunya," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi dalam pemaparan survei mereka bertajuk 'Mitigasi Dampak Covid 19: tarik Menarik antara Kepentingan Ekonomi & Kesehatan', yang digelar daring, Ahad 18 Oktober 2020.

Hasil survei Indikator teranyar pada September 2020, sebanyak 55 persen responden menilai PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi segera berjalan. Angka ini lebih rendah 5 persen ketimbang survei yang dilakukan pada Juli, namun masih jauh lebih tinggi ketimbang awal masa pandemi Covid-19 di bulan Mei.

Menurut Burhanudin, dinamika respon dari responden ini terjadi karena persepsi yang berbeda. Pada awal mula PSBB dilakukan, masyarakat fokus pada persoalan kesehatan. Namun di bulan Juli, menurut tafsir Burhanudin, masyarakat lelah dan mengalami kesulitan ekonomi. Sehingga saat itu sebesar 60,6 persen masyarakat ingin PSBB dicukupkan.

Adapun pada survei di September angka tersebut turun karena persoalan ekonomi ternyata belum bisa teratasi dengan mencabut PSBB. "Ternyata setelah ada pelonggaran PSBB, pekerjaan yang didambakan oleh warga yang betul-betul diidamkan nggak juga mereka dapatkan," tuturnya.

Advertising
Advertising

Survei terbaru Indikator dilakukan pada 24-30 September 2020. Mereka menggunakan metode sampel acak dari 1.200 responden, dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun pemilihan responden di masa pandemi Covid-19, Indikator mengambil dari responden yang sempat mereka wawancarai secara tatap muka pada dua tahun terakhir.

FIKRI ARIGI

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

16 jam lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

9 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

9 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya