Polemik Omnibus Law, Prabowo Yakin Jokowi Pikirkan Rakyat dan Bangsa

Selasa, 13 Oktober 2020 05:51 WIB

Berdasarkan LKHPN 2018, total kekayaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mencapai Rp 1.9 Triliun. Secara Rinci, Prabowo memiliki 10 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 230.4 miliar, tujuh kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua senilai Rp 1.4 miliar. Mantan Danjen Kopassus ini memiliki surat berharga dengan nilai Rp 1.7 triliun. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku yakin Presiden Joko Widodo memikirkan rakyat dan bangsa di balik keputusannya ihwal Undang-undang Cipta Kerja. Menurut Prabowo, karena itulah ia mau menjadi menteri di pemerintahan Jokowi.

"Karena itulah saya mau kerja sama. Kalau saya lihat beliau kurang nasionalis kan untuk apa, kan begitu," kata Prabowo dalam video yang dilansir DPP Gerindra, Senin, 12 Oktober 2020.

Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan partainya telah memberikan catatan kritis terhadap Undang-undang Cipta Kerja. Ia mengaku sejak awal menginstruksikan Fraksi Gerindra di Dewan Perwakilan Rakyat untuk meneliti RUU Cipta Kerja tiap klaster hingga pasalnya.

Menurut Prabowo, semuanya harus diupayakan demi kepentingan nasional. Prabowo mengklaim partainya termasuk yang paling keras untuk menyaring, menelusuri, dan mengurangi pasal-pasal yang dinilai terlalu liberal.

"Kami mendukung tapi kan juga menyaring. Banyak sekali juga kami kurangi yang terlalu liberal. Jadi banyak kalangan kita yang masih gandrung dengan liberalisme," kata Prabowo.

Advertising
Advertising

Prabowo berpendapat tak semua kesulitan harus diatasi dengan liberalistik. Menurut dia, pemerintah pun memiliki kekuatan untuk menentukan arahnya sendiri.

Meski begitu, Prabowo mengakui perbedaan pandangan ihwal liberalisme itu wajar dalam demokrasi. Dia pun mengakui ada kemungkinan pengusaha-pengusaha melobi para pembuat undang-undang.

"Saya yakin ada banyak pengusaha yang lobi-lobi, pengusaha itu mungkin banyak teman di dalam pemerintah juga, jadi ini wajar lah," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.

Sebagian publik mengkritik dan menolak UU Cipta Kerja yang telah disahkan pemerintah dan DPR pada Senin, 5 Oktober lalu. Omnibus law ini dinilai terlalu memberikan karpet merah untuk para pengusaha, tetapi merugikan buruh dan kelestarian lingkungan.

Publik juga mengkritik proses penyusunan rancangan undang-undang yang dinilai tak transparan serta proses yang tergesa-gesa. Para pihak yang menolak mendesak Presiden menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) untuk membatalkan omnibus law ini.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

15 menit lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

1 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

2 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

2 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

3 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

4 jam lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

7 jam lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

19 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

21 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

22 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya