Cegah Deforestasi Demi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Sabtu, 26 September 2020 16:27 WIB

Yayasan MADANI Berkelanjutan dan Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) bersama Tempo Media Group menyelenggarakan Webinar “Cegah Deforestasi untuk Indonesia yang Lebih Sehat” secara daring, pada Kamis, 24 September 2020.

INFO NASIONAL- Yayasan MADANI Berkelanjutan dan Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) bekerja sama dengan Tempo Media Group menyelenggarakan Webinar “Cegah Deforestasi untuk Indonesia yang Lebih Sehat” secara daring di saluran Zoom, TV Tempo, Youtube serta Facebook Tempo Media, pada Kamis, 24 September 2020.

Forum diskusi ini diselenggarakan sebagai upaya merespon kondisi pandemi Covid-19 yang berpotensi semakin buruk saat terjadi bersamaan dengan deforestasi dalam bentuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bila tidak tertangani dengan baik, hal ini telah menjadi bencana ganda yang berakibat fatal bagi kesehatan masyarakat.

Webinar yang dipandu Wahyu Dhyatmika, Pemimpin Redaksi Majalah Tempo ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Monica Nirmala, Senior Public Health Advisor Yayasan ASRI; Muhammad Teguh Surya, Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan; Andi Akmal Pasluddin, Anggota Komisi IV DPR RI; Doni Monardo, Ketua SATGAS Covid-19/Kepala BNPB; serta Nila Moeloek, Menteri Kesehatan RI 2014-2019 sebagai Keynote Speaker.

Membuka webinar, Nila Moeloek menyampaikan bahwa karhutla yang masih sering terjadi di Indonesia sangat berbahaya dan berpotensi memperparah pandemi Covid-19 yang tengah dihadapi.

Kemudian, sebagai aksi riil pencegahan, ASRI berinisiatif mendorong para profesional kesehatan di Indonesia untuk menyerukan pencegahan karhutla di era pandemi melalui surat terbuka bagi Presiden Joko Widodo. Surat terbuka tersebut ditandatangani oleh lebih dari 500 tenaga kesehatan profesional dan dibacakan oleh dr. Arif Wicaksono, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura di tengah webinar.

Advertising
Advertising

Menurut Monica Nirmala, pencegahan karhutla serta deforestasi secara umum adalah upaya terintegrasi menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dan dunia. Hal ini penting, mengingat situasi Covid-19 yang rumit sehingga tidak perlu semakin terbebani bencana asap karhutla.

“Jangan melihat hutan hanya sebagai sesuatu yang bisa dicairkan atau dilikuidasi, tetapi bagaimana melihat hutan itu sebagai rumah dan juga sebagai paru-paru, hati serta sistem imun bagi kita umat manusia di dunia,” ujar Monica Nirmala.

Berdasarkan analisis MADANI Berkelanjutan, terjadi perluasan area potensi terbakar (APT) dari 18.000 hektare di bulan Juli jadi 84.000 hektare di bulan Agustus. Peningkatan ini menunjukkan bahwa pemerintah perlu lebih waspada dan berusaha maksimal agar bencana yang lebih buruk dapat dihindari.

“Jadi, sederhananya kalau hutan kita rusak, terdegradasi, punah, dan gambut kita kering, maka kebakaran akan mudah terjadi. Kalau kebakaran terjadi, masyarakatnya sakit-sakitan, setidaknya asma, generasi apa yang diharapkan untuk menyongsong Indonesia di umur 100 tahun mendatang?” ujar Teguh Surya.

Situasi kebakaran hutan dan lahan akan bertambah buruk dimasa depan, jika RUU Cipta Kerja (Omnibus Law) yang menuai kontra dari masyarakat disahkan. RUU Cipta Kerja berpotensi merusak dan menggunduli hutan lebih cepat di Indonesia. “RUU Cipta Kerja layak dihentikan pembahasannya oleh pemerintah dan wakil rakyat, untuk kemaslahatan umum, karena akan sangat merugikan dalam jangka panjang jika RUU tersebut disahkan,” tambah Teguh.

Kajian MADANI menjelaskan ada 5 provinsi yang terancam kehilangan seluruh hutan alamnya jika RUU tersebut disahkan, yaitu Jawa Tengah, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau. Dan ada beberapa provinsi terancam kehilangan seluruh hutan alam di luar area yang sudah dilindungi Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru (PIPPIB), yaitu Kalimantan Tengah, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan Jambi.

Menurutnya, terdapat 3 faktor yang berpengaruh pada kenaikan atau penurunan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) setiap tahun, yaitu perubahan tutupan lahan, masifnya perizinan pembukaan lahan dan fungsi ekosistem gambut. Idealnya, dengan mengetahui faktor-faktor ini akar masalah pun semakin jelas dan upaya mitigasi seharusnya dapat dilakukan sejak dini.

Menanggapi hal ini, Andi Akmal Pasluddin justru menyatakan dukungannya pada segenap upaya yang dilakukan para aktivis lingkungan dalam mencegah terjadinya deforestasi. Sedangkan, Doni Monardo mewakili pemerintah dalam penanganan karhutla sekaligus pandemi Covid-19 menyampaikan bahwa pemerintah akan terus berusaha mengurangi resiko kebakaran hutan dan memprioritaskan pencegahan di wilayah yang berpotensi tinggi terpapar Covid-19.(*)

Berita terkait

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

5 jam lalu

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

5 jam lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

7 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

Santunan kepada 2 ahli waris karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia karena musibah kecelakaan

Baca Selengkapnya

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

8 jam lalu

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

Kader SOKSI siap membantu menyukseskan jalannya pemerintahan Prabowo - Gibran agar bisa mewujudkan amanah konstitusi.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

8 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

9 jam lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

10 jam lalu

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

10 jam lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

10 jam lalu

Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

Feby Longgo mendapat mandat sebagai ketua kelompok semakin menjadikannya bersemangat dalam memajukan usahanya.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

11 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya