AHY Nilai Kualitas Demokrasi di Indonesia Mundur

Sabtu, 26 September 2020 07:01 WIB

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang berkunjung ke kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu, 8 Juli 2020. ANTARA/Reno Esnir

Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai kualitas demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan semakin rapuhnya kebebasan sipil, eksploitasi politik identitas, netralitas media dipertanyakan, hingga maraknya ujaran kebencian.

"Dengan jujur kami harus mengakui bahwa beberapa fenomena tersebut juga terjadi di Indonesia," kata AHY dalam pidato resminya, Jumat, 25 September 2020.

AHY menambahkan jika kemunduran demokrasi juga terjadi di sejumlah negara.

Dia menuturkan setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pendapat. Namun, hak tersebut harus digunakan secara bertanggung jawab. Di sisi lain, negara wajib mendengarkan suara rakyatnya, termasuk kritik, dan pendapat yang berbeda.

Menurut AHY, jangan karena tidak tahan menghadapi kritik, lalu kebebasan sipil dibatasi dan kualitas demokrasi dikorbankan. Kritik dari masyarakat, kata dia, adalah ekspresi kepedulian rakyat terhadap pemimpinnya dan negaranya.

Advertising
Advertising

"Mari dengarkan suara rakyat. Jika pemerintah, baik pusat maupun daerah, mau mendengar rakyatnya, maka rakyat juga akan menghormati dan mencintai pemimpinnya," ucap dia.

AHY mengatakan demokrasi di Indonesia lahir dari reformasi 1998 dan gerakan rakyat lainnya. Demokrasi di Indonesia tidak diperoleh dengan mudah lantaran mengorbankan banyak nyawa. "Karena itu, perangkat dan instrumen demokrasi ini harus kami pastikan tetap berjalan sesuai tatanan," tuturnya.

Selain itu, menurut AHY, tatanan demokrasi yang baik menghendaki supremasi hukum. Sebabnya demokrasi harus dijalankan di atas koridor hukum yang independen, netral, dan imparsial. Bukan penegakan hukum yang mudah diintervensi, dipolitisasi, atau dimanipulasi.

"Mari bersama-sama kita pastikan agar pedang keadilan tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah," kata AHY.

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

2 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

3 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

4 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

5 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

8 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

13 hari lalu

Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) prediksi 5 skenario potensial putusan MK sengketa Pilpres 2024 yang akan di gelar Senin, 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

32 hari lalu

Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

32 hari lalu

Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

Bambang Widjojanto menilai MK ingin sungguh-sungguh memeriksa setiap bukti dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ketika Ganjar dan Mahfud Md Kompak Berharap MK Selamatkan Demokrasi

38 hari lalu

Ketika Ganjar dan Mahfud Md Kompak Berharap MK Selamatkan Demokrasi

Mahfud Md berharap MK mengambil langkah penting untuk menyelamatkan masa depan demokrasi dan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya