Satgas Covid-19 Catat 31 Ribu Orang Telah Mendaftar Jadi Relawan

Reporter

Antara

Sabtu, 12 September 2020 16:08 WIB

Relawan mengenakan baju hazmat saat mengikuti upacara peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia di Kantor BPBD DIY, Umbulharjo, DI Yogyakarta, Senin, 17 Agustus 2020. Upacara yang diikuti sejumlah relawan Tim Kubur Cepat Posko Dukungan Operasional Satgas Penanganan COVID-19 DIY dengan memakai baju hazmat tersebut mengajak masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat ada sebanyak 31.475 orang telah mendaftarkan dirinya untuk menjadi relawan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.523 orang sudah terlatih untuk selanjutnya ditempatkan dalam penugasan masing-masing.

Wakil Koordinator Program Bidang Relawan Satgas Penanganan Covid-19 Prasetyo Nurhardjanto mengatakan setiap relawan yang mendaftar akan dibekali dengan empat materi dasar sebelum siap diterjunkan.

"Materi tersebut tentang relawan dan dasar-dasar kerelawanan, tentang COVID-19 dan protokol kesehatan, materi update situasi terakhir, dan tentang menjaga motivasi," kata Prasetyo, Jumat, 11 September 2020.

Namun, menurut Prasetyo, tim koordinator belum bisa menerima dan melatih seluruh relawan yang mendaftar karena terkendala keterbatasan yang ada. "Kami harus mengelola sekitar 31 ribu relawan dalam keterbatasan, prioritas kami untuk daerah dengan status PSBB terlebih dulu. Prosesnya tidak mudah sehingga banyak relawan yang menunggu," kata dia.

Dari seluruh relawan yang mendaftar tersebut terbagi menjadi 6.721 relawan medis dan 24.754 orang mendaftar sebagai relawan nonmedis.

Prasetyo mengatakan relawan medis yang merupakan tenaga medis seperti dokter, perawat dan lainnya ditempatkan di rumah sakit khusus Covid-19 seperti di RS Darurat Wisma Atlet dan RS Darurat Pulau Galang atau rumah sakit-rumah sakit rujukan yang kekurangan sumber daya kesehatan.

Sementara relawan nonmedis dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat seperti pendampingan di rumah-rumah ibadah, pendampingan di pesantren, pendampingan program nasi murah, pendampingan di panti jompo, kawal protokol kesehatan dan lain-lain.

Salah satu relawan Pendampingan Dapur Nasi Murah Yuly Khusniah mengatakan dirinya baru bisa bergabung menjadi relawan setelah menunggu tiga bulan sejak pertama kali mendaftar. Ia mendapatkan tugas menjadi pendamping dalam program nasi murah yang dibuat oleh Satgas Penanganan Covid-19.

Program nasi murah tersebut bertujuan mengorganisasi kelompok masyarakat yang terdampak Covid-19 untuk bisa berjualan nasi murah kepada orang lain yang membutuhkan. Kelompok masyarakat yang mengalami PHK, tidak mendapatkan pekerjaan diberikan modal untuk bisa berjualan nasi murah yang dijual tidak lebih dari Rp5 ribu.

Tugas Yuly adalah membantu mendampingi kelompok masyarakat tersebut agar bisa menjalani program nasi murah dengan anggaran yang telah disediakan oleh tim koordinator relawan Satgas Penanganan Covid-19. "Suka dukanya, senang melihat masyarakat merasa terbantu, jujur teman saya juga banyak yang di-PHK, gaji berkurang, atau dirumahkan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Adapun kesulitannya, kata Yuly, adalah mengakomodir beberapa kelompok masyarakat yang ingin bergabung. Setelah ditugaskan bentuk kelompok masyarakat, ternyata antusias masyarakat itu besar. "Saya dan teman-teman relawan agak kerepotan membagi mana kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan, tapi alhamdulillah sampai detik ini masih lancar," kata dia.

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

6 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

12 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya