Bantah Disebut Cucu PKI, Arteria Dahlan Jelaskan Silsilah Keluarganya

Rabu, 9 September 2020 21:14 WIB

Arteria Dahlan. Facebook/@Arteria Dahlan

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Arteria Dahlan menampik tuduhan dirinya cucu dari seorang tokoh Partai Komunis Indonesia dari Sumatera Barat. Narasi itu disampaikan narasumber di acara Indonesia Lawyer Club pada Selasa, 8 September 2020 dan ramai diperbincangkan di media sosial.

"Kakek nenek saya termasuk ayah ibu saya berasal dari Maninjau, Kabupaten Agam, Sumbar. Tidak benar saya cucu seorang tokoh PKI," kata Arteria dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 September 2020.

Arteria lantas menjelaskan silsilah keluarganya. Dia mengatakan, kakeknya dari pihak ibu bernama Wahab Syarif, seorang pedagang tekstil di Tanah Abang. Sang kakek mulai masuk Jakarta pada 1950.

Adapun neneknya dari pihak ibu bernama Lamsiar, seorang ibu rumah tangga dengan tujuh anak. Enam anak menjadi pedagang di Tanah Abang. Satu orang menjadi guru, yakni Wasniar, ibu Arteria. Sang ibu mengajar di SD Perguruan Cikini, lalu menjadi guru tata boga di SMKN 30 Pakubuwono, Jakarta Sealtan.

Kakeknya dari pihak ayah bernama Dahlan bin Ali, seorang pedagang di Sumatera Barat. Adapun neneknya bernama Dahniar Yahya atau biasa disebut Ibu Nian.

Advertising
Advertising

Arteria mengatakan Ibu Nian adalah seorang tokoh Masyumi dan satu-satunya guru mengaji di Kukuban Maninjau. Ibu Nian menjadi guru mengaji lebih dari 50 tahun atau selama tiga generasi, hingga 1983. Arteria mengklaim semua orang Maninjua di Kukuban pernah mengaji ke neneknya.

"Ibu Nian juga pernah ditahan pemerintah era Soekarno karena diduga terlibat PRRI saat itu," kata Arteria.

Ayah Arteria, Zaini Dahlan, adalah seorang guru di beberapa SMA dan ketua salah satu yayasan pendidikan swasta. Sang ayah pernah mendaftar di Akademi Polisi, tetapi ditolak pada tes terakhir karena terindikasi Masyumi dan PRRI.

Arteria mengatakan ayahnya lama di Yogyakarta karena sempat kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, serta sempat pula mengajar di SMA Muhammadiyah Yogyakarta. Menurut Arteria, ayahnya adalah korban Orde Lama.

Arteria menyebut ayahnya sempat agak keberatan saat ia masuk PDIP. Namun setelah beberapa lama, kata dia, justru ayahnya ikut aktif mengampanyekan PDIP di Sumbar di tahun 2009.

Hasril Chaniago sebelumnya menyebut Arteria Dahlan sebagai cucu dari Bachtarudin, tokoh PKI Sumatera Barat. Arteria mengatakan memang ada tokoh PKI bernama Bachtarudin dari Maninjau. Namun ia mengaku tak memiliki hubungan kekeluargaan dengan Bachtarudin.

"Tidak ada hubungan kekeluargaan antara Bachtarudin dengan kakek dan nenek saya baik dari pihak ayah maupun ibu," kata Arteria.

Berita terkait

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

2 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

6 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

6 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

9 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

11 jam lalu

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

2 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya