Pilkada Surabaya, Megawati Sebut Tanda Tangannya Sempat Dipalsukan
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Aditya Budiman
Rabu, 2 September 2020 17:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan tanda tangannya sempat dipalsukan dalam surat rekomendasi untuk Pilkada Surabaya 2020. Menurut Megawati, surat yang berisi dukungan kepada Puti Guntur Soekarnoputri itu sempat viral.
"Sampai tanda tangan saya saja kemarin di Surabaya itu sampai dipalsukan, kan heboh itu viral. Yang dicalonkan Mbak Puti, itu ponakan saya, putrinya Pak Guntur. Tega-teganya coba," kata Megawati dalam siaran virtual, Rabu, 2 September 2020.
Megawati mengatakan pemalsuan tanda tangan itu menunjukkan bahwa ia tak bisa dibayar dalam memutuskan calon yang diusung. Sehingga, ada pihak yang akhirnya membuat surat dibubuhi tanda tangan palsu.
Menurut Megawati, surat rekomendasi untuk pasangan calon kepala daerah-wakil kepala daerah yang asli dari PDIP dilengkapi dengan barcode khusus. Hanya ia dan putranya, Prananda Prabowo, yang tahu perihal barcode tersebut.
"Artinya sulit sekali dipalsukan. Jadi sampai seperti itu lho. Kalau ada yang palsu-palsu ya gampang, saya langsung tahu," ujar Megawati.
Menurut Megawati, pengamanan seperti itu ada demi melindungi para kandidat yang memang ia rekomendasikan. Mantan presiden ini pun bercerita ada banyak orang yang mendatanginya dan minta dicalonkan dari PDIP.
"Tapi saya selalu teguh, alhamdulillah. Ndak, saya bilang, mekanismenya itu ada," ucap dia.
PDIP Rabu ini mengumumkan pasangan calon yang diusung di Pilkada 2020 Surabaya. Partai berlogo banteng ini memutuskan mengusung Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Eri Cahyadi dan kadernya, Armuji sebagai calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota.
Baca juga: Megawati Ancam Pecat Kader yang Tak Solid Menangkan Pilkada Surabaya
BUDIARTI UTAMI PUTRI