Jamaah An-Nadzier Salat Idul Fitri

Reporter

Editor

Selasa, 30 September 2008 07:22 WIB

TEMPO Interaktif, Gowa:Ratusan jamaah An Nadzier, Selasa (30/9) pagi ini, melakukan salat Idul Fitri 1429 H di Kelurahan Romanglompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Menurut perhitungan mereka, jatuhnya 1 Syawal 1429 H adalah hari Selasa ini setelah melakukan perhitungan dengan metode hizab dan rukyah, dengan menjadikan patokan posisi bulan dan matahari terbanyak yakni pada pertengahan, selanjutnya terus dihitung mundur. Kemudian diperkuat tanda-tanda alam untuk penetapan pergantian bulan, dengan melihat posisi pasang tertinggi kemudian langsung surut.Pengamatan pasang surutnya air dilakukan sejak kemarin pagi, di Desa Bonto Sunggu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Dari pengamatan sempat terjadi dua kali pasang yakni pukul 10.00 Wita, dan pasang tertinggi pada pukul 13.00 Wita dan kembali surut pada pukul 15.00 Wita. "Saat terjadi surut itulah maka terjadi pergantian bulan dari Ramadan ke Syawal, tepat pukul 15.00 Wita," kata Pimpinan Jamaah An Nadzier, Ustadz Lukman A Bakti.Dalam salat Idul Fitri ini, selain waktu pelaksanaan mereka yang lebih cepat, tata cara mereka melaksanakan salat juga sedikit berbeda. Jamaah An Nadzier yang mulai berdiri 1998 lalu ini awalnya dikenal sebagai Majelis Jundullah, tapi karena nama ini sama dengan Laskar Jundullah, maka diubah menjadi An Nadzier pada tahun 2002 yang bersamaan dengan terbentuknya Yayasan An Nadzier.Mereka bermukim dan mendirikan perkampungan di tepi Danau Mawang, tepatnya di Kelurahan Romanglompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sekitar 10 kilometer dari ibukota kabupaten Gowa. Mereka mulai eksis di tempat pada tahun 2006.Perkampungan di tepi Danau Mawang ini dihuni sekitar 140 kepala keluarga, yang terbagi dalam empat blok dengan luas lahan sekitar 8 hektare. Pengikut mereka tidak hanya dari masyarakat setempat, tapi juga dari beberapa daerah lain seperti dari Palopo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Toli-toli. Awalnya mereka yang bermukim di tempat ini adalah orang per orang seperti Ustadz Rangka yang telah menetap di tempat ini sejak 20 tahun lalu. Selanjutnya bertambah delapan kepala keluarga yang terdiri dari 90-orang, dan saat ini sudah mencapai 140 kepala keluarga.Kawasan perkampungan ini cukup subur dan cocok untuk perkebunan seperti ubi, jagung. Tempat tinggal jamaah An Nadzier terbagi menjadi empat blok yang terletak di masing-masing sudut kawasan. Ada juga pondokan untuk tempat tinggal bagi jamaah yang belum berkeluarga. Bangunan rumah mereka berbahan kayu, papan dan bambu.Jamaah An Nadzier cukup dikenali yakni dengan melihat penampilan mereka, terutama kaum lelaki yang menggunakan jubah hitam panjang dilengkapi dengan sorban. Selain itu rambut kaum lelaki ini kebanyakan panjang dan diwarnai. Kaum wanitanya sendiri menggunakan jubah dan kerudung panjang berwarna hitam, dilengkapi oleh cadar atau penutup muka. Penampilan anak-anak mereka baik yang lelaki maupun perempuan juga mengenakan kostum yang mirip dengan orang tua mereka.Irmawati

Berita terkait

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

6 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

7 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

9 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

10 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

10 hari lalu

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Setelah Mudik Lebaran, Jangan Lupa Cek Komponen-komponen Mobil Berikut

11 hari lalu

Setelah Mudik Lebaran, Jangan Lupa Cek Komponen-komponen Mobil Berikut

Mobil yang bekerja keras selama perjalanan mudik Lebaran dapat mengalami berbagai masalah jika tidak dirawat dengan baik setelahnya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta FX Rudy Kunjungi Kediaman Megawati Saat Idul Fitri

11 hari lalu

Fakta-fakta FX Rudy Kunjungi Kediaman Megawati Saat Idul Fitri

FX Rudy mengemukakan bahwa kedatangannya tersebut khusus untuk bersilaturahmi di Idul Fitri dengan Ketum PDIP di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

11 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya