Peluk Cium ke Pipi Mantan Gubernur BI

Reporter

Editor

Rabu, 24 September 2008 14:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sehabis sidang, Burhanuddin Abdullah beranjak dari kursi terdakwa untuk kembali ke tahanan. Sebelum meninggalkan ruang sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa wanita berjilbab menghampirinya.

Mereka mencium tangan dan pipi mantan Gubernur Bank Indonesia yang menjadi terdakwa dalam kasus korupsi Rp 100 miliar. Para wanita itu bukan istri dan anak Burhanuddin. Menurut seorang pengunjung sidang, mereka adalah kerabat dekat terdakwa yang selalu memberi dukungan moral. Tak hanya ibu-ibu, seorang bapak juga melakukan hal serupa: peluk cium pipi dan tangan..

Dalam persidangan, Burhanuddin menyesali terlalu percaya kepada para deputi dan sejumlah kepala biro di Bank Indonesia. Terkait pengucuran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia, tersebut ia tak berniat untuk korupsi. Kenapa ini terjadi. Niat saya baik, tapi pelaksanaannya tak sesuai yang diinginkan," katanya sedih.

Dia juga mengatakan terlampau percaya pada bawahannya seperti Oey Hoey Tiong, Rusli Simanjuntak, dan Aulia Pohan, yang juga besan Presiden Susilo bambang Yudhoyono. Sidang akan dilanjutkan pada 8 Oktober, dengan agenda mendengarkan tuntutan jaksa.

Famega Syavira

Berita terkait

Indef: Perubahan Besaran Defisit 3 Persen Belum Diperlukan

20 April 2019

Indef: Perubahan Besaran Defisit 3 Persen Belum Diperlukan

Ekonomi Indef Bhima Yudhistira Adhinegara menilai usulan Burhanuddin Abdullah soal perubahan batas besaran defisit APBN 3 persen belum diperlukan.

Baca Selengkapnya

Burhanuddin Abdullah Sarankan Ubah Ketentuan Defisit APBN

15 April 2019

Burhanuddin Abdullah Sarankan Ubah Ketentuan Defisit APBN

Mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah menyarankan pemerintah dan DPR mengubah ketentuan defisit APBN yang saat ini dibatasi maksimal 3 persen.

Baca Selengkapnya

Perry Warjiyo: ISEI Harus Lebih Berkontribusi pada Perekonomian

28 Januari 2019

Perry Warjiyo: ISEI Harus Lebih Berkontribusi pada Perekonomian

Perry Warjiyo mengingatkan pentingnya Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) lebih banyak berperan untuk kemajuan perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Burhanuddin Abdullah Diminta Prabowo Maju di Pilgub Jabar 2018  

14 Agustus 2017

Burhanuddin Abdullah Diminta Prabowo Maju di Pilgub Jabar 2018  

Ketua Umum Gerindra Prabowo meminta mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah untuk maju di Pilgub Jawa Barat 2018.

Baca Selengkapnya

Burhanuddin Abdullah: Ada Manipulasi dalam Proses Merger Century

21 Desember 2009

Burhanuddin Abdullah: Ada Manipulasi dalam Proses Merger Century

Dia mempermasalahkan manipulasi itu karena seolah-olah disposisi itulah yang menjadi alasan pembenar disetujuinya merger Bank Century.

Baca Selengkapnya

Burhanuddin Abdullah Kembali Diperiksa KPK  

12 November 2008

Burhanuddin Abdullah Kembali Diperiksa KPK  

Selain Burhanuddin, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terdakwa Anthony Zeidra Abidin. Namun hingga saat ini Anthony belum datang ke KPK.

Baca Selengkapnya

Oey Menanti Sidang, Rusli Baru Datang

12 November 2008

Oey Menanti Sidang, Rusli Baru Datang

Adapun pun Rusli Simanjuntak, yang ditunggu Oey, baru datang sekitar pukul 10.45. Ia sama dengan Oey, tak banyak mengucapkan kata-kata kepada wartawan yang meliput sidang putusan ini.

Baca Selengkapnya

Burhanuddin Abdullah Kembali Diperiksa KPK

12 November 2008

Burhanuddin Abdullah Kembali Diperiksa KPK

Burhanuddin divonis lima tahun penjara karena terbukti menyetujui keluarnya dana Rp 100 miliar dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Burhanudin Abdulah Santap Opor di Tahanan

1 Oktober 2008

Burhanudin Abdulah Santap Opor di Tahanan

Selain makanan, keluarga juga membawa beberapa helai pakaian bersih untuk bekas bos Bank Indonesia itu.

Baca Selengkapnya

Burhanuddin Abdullah Kecewa Atas Penahanan Dirinya

10 April 2008

Burhanuddin Abdullah Kecewa Atas Penahanan Dirinya

Soal bermotif politis atau tidaknya penahanan itu, Burhanuddin menukas, "Politis atau tidaknya kita lihat nanti."

Baca Selengkapnya