KPU Akan Pakai E-Rekap di Pilkada 2020, Ini Catatan dari DPR

Reporter

Diko Oktara

Selasa, 28 Juli 2020 08:36 WIB

Ilustrasi rekapitulasi/ penghitungan suara. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana menggunakan e-Rekap atau rekapitulasi digital dalam pilkada 2020. Meski begitu, sejumlah politikus memberi sejumlah catatan.

Anggota Fraksi PDIP Arif Wibowo mengatakan partainya setuju penggunaan e-rekap hanya sebagai alat bantu dari rekapitulasi manual.

Arif mengatakan dalam Undang-Undang Kepala Daerah sudah mengatur metode rekapitulasi secara berjenjang dari TPS hingga KPU daerah. "Rekap tetap manual karena perintah Undang-undang," katanya seperti dikutip dari Koran Tempo hari ini, Selasa 28 Juli 2020.

Ia menambahkan penggunaan e-Rekap dapat mengurangi kecurangan dalam pelaksanaan pilkada. Selain itu, penggunaan teknologi dapat berfungsi sebagai alat kontrol dan pembanding terhadap data rekapitulasi suara manual. Arif meminta KPU menguji kredibilitas e-Rekap di depan para ahli teknologi informasi dan pemilihan umum.

Yaqut Cholil Qoumas Politikus PKB meminta KPU memastikan e-Rekap telah aman dari peretasan. Ia mengakui keberadaan perangkat ini bisa memperpendek rantai penghitungan suara. "Selain itu, meminimalisi pertemuan orang dan akan lebih efisien dalam penggunaan anggaran," kata dia.

Advertising
Advertising

KPU berencana menggunakan teknologi e-Rekap di dalam Pilkada 2020. Meski penggunaan teknologi ini nasibnya masih terkatung-katung lantaran anggaran KPU yang dipotong akibat pandemi Covid-19. Padahal, KPU sudah merencanakan sejak awal penggunaan teknologi ini di Pilkada serentak 2020. E-Rekap ini diharapkan menjadi solusi untuk pemilu 2024 yang mulai diterapkan bertahap sejak 2020.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, mengatakan pihaknya mendukung pemberlakuan rekap elektronik. Ia beralasan dalam kajian yang dilakukan pihaknya, salah satu pelanggaran yang banyak terjadi adalah saat proses rekapitulasi. Selain karena waktu rekap yang lama lantaran berjenjang, kecurangan terjadi juga karena keterlibatan terlalu banyak pihak pada proses rekapitulasi secara manual.

Namun, Titi mengingatkan jika tidak dipersiapkan dengan baik tentu pelaksanaannya bisa menimbulkan ketidakpercayaan atau penolakan dari publik. Misalnya, kata Titi, seperti kontroversi teknologi Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) yang dilakukan KPU pada Pemilu 2019 lalu.

Tulisan lengkapnya baca Koran Tempo

Berita terkait

7 Panelis Debat Kedua Pilgub Jatim 2024

7 jam lalu

7 Panelis Debat Kedua Pilgub Jatim 2024

Debat kedua Pilgub Jatim akan berlangsung Ahad 3 November 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Jatim Ungkap Tema dan Jadwal Debat Kedua Pilkada 2024

8 jam lalu

KPU Jatim Ungkap Tema dan Jadwal Debat Kedua Pilkada 2024

KPU Jawa Timur akan menggelar debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Minggu, 3 November 2024

Baca Selengkapnya

Tema, Jadwal, dan Lokasi Debat Terakhir Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Tema, Jadwal, dan Lokasi Debat Terakhir Pilkada Jakarta

KPU DKI Jakarta akan menyelenggarakan debat ketiga atau terakhir Pilkada Jakarta. Berikut tema, jadwal, dan lokasi debat.

Baca Selengkapnya

Debat Perdana Pilkada Bali: Cawagub Giri Pertanyakan Data Kunjungan Wisman ke Cagub De Gadjah

1 hari lalu

Debat Perdana Pilkada Bali: Cawagub Giri Pertanyakan Data Kunjungan Wisman ke Cagub De Gadjah

Giri menilai data kunjungan wisman yang disampaikan De Gadjah adalah fatal. Hal ini disampaikan Giri saat debat perdana Pilkada Bali.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Minta KPU Sempurnakan Sirekap sebelum Digunakan di Pilkada 2024

1 hari lalu

Komisi II DPR Minta KPU Sempurnakan Sirekap sebelum Digunakan di Pilkada 2024

Ketua KPU tidak memungkiri penggunaan Sirekap pada Pemilu 2024 menimbulkan sejumlah permasalahan di masyarakat.

Baca Selengkapnya

KPU: Anggaran Hibah Daerah untuk Pilkada 2024 Rp 28,6 triliun, Lebih dari 99 Persen Sudah Cair

1 hari lalu

KPU: Anggaran Hibah Daerah untuk Pilkada 2024 Rp 28,6 triliun, Lebih dari 99 Persen Sudah Cair

KPU sedang melakukan rekrutmen jajaran KPPS dan menyiapkan logistik untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Debat Terakhir Pilkada Jakarta Angkat Tema soal Tata Kota dan Perubahan Iklim

1 hari lalu

Debat Terakhir Pilkada Jakarta Angkat Tema soal Tata Kota dan Perubahan Iklim

Debat terakhir Pilkada Jakarta akan digelar di Ballroom Hotel Sultan pada 17 November mendatang.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Usulan Anggota DPR Soal Jadi Lembaga Adhoc, Ketua KPU: Kami Ikut Aturan, Lima Tahun

1 hari lalu

Tanggapi Usulan Anggota DPR Soal Jadi Lembaga Adhoc, Ketua KPU: Kami Ikut Aturan, Lima Tahun

Ketua KPU Mochammad Afifuddin merespons usulan salah satu anggota DPR agar KPU diubah menjadi lembaga adhoc dua tahun saja.

Baca Selengkapnya

KPU Finalkan Distribusi Logistik Pilkada Jakarta Serentak pada 14 November

2 hari lalu

KPU Finalkan Distribusi Logistik Pilkada Jakarta Serentak pada 14 November

Saat ini KPU telah menyelesaikan pendistribusian logistik tahap satu dan dua yang dikirimkan dari pihak penyedia ke gudang penyimpanan.

Baca Selengkapnya

Alasan Baleg DPR Usul Pencalonan Pilkades Melalui Partai Politik ala Desa

2 hari lalu

Alasan Baleg DPR Usul Pencalonan Pilkades Melalui Partai Politik ala Desa

Baleg DPR mengusulkan agar pencalonan dalam pemilihan kepala desa menggunakan sistem partai politik.

Baca Selengkapnya