Komisi 3 DPR Minta Kapolri Tegas Jika Polisi Bantu Joko Tjandra

Rabu, 15 Juli 2020 14:04 WIB

Joko S Tjandra. Dok. TEMPO: Amatul Rayyani

TEMPO.Co, Jakarta-Ketua Komisi Hukum atau komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Herman Herry, mengaku belum melihat fisik surat jalan Joko Tjandra yang disebut diterbitkan Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri. Namun Herman mengakui mendengar kabar tersebut.

"Kami hanya mendengar dari bisik dan gosip, fisiknya kami belum pernah lihat," kata Herman melalui pesan singkat, Rabu, 15 Juli 2020.

Herman mengatakan, jika surat itu betul ada, ia mengaku sangat yakin Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Polri Jenderal Idham Azis tak tahu-menahu. Hal ini disampaikan Herman setelah melihat salinan surat jalan berkop Mabes Polri yang disodorkan Tempo.

"Kalau betul surat itu ada, saya sangat yakin surat tersebut tanpa sepengetahuan Kabareskrim maupun Kapolri," kata Herman.

Meski begitu, Herman meminta Kepolisian menyelidiki dugaan adanya oknum yang menerbitkan surat itu. Sebab oknum itu diduga melakukan kebijakan di luar prosedur atau melanggar SOP bahkan membawa-bawa nama institusi.

Advertising
Advertising

"Kapolri wajib melakukan langkah-langkah penyelidikan dan kalau terbukti benar oknum tersebut harus ditindak sesuai peraturan perundang-undangan," kata Herman.

Informasi ihwal Biro Koordinasi dan Pengawasan Bareskrim menerbitkan surat jalan untuk Joko Tjandra ini sebelumnya diungkapkan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane.
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan, pernyataan Neta itu akan menjadi salah satu bahan rapat Komisi III dengan institusi penegak hukum nantinya.

Menurut Arsul, Komisi III akan menentukan sikap lebih lanjut setelah rapat gabungan itu digelar. Termasuk, kata dia, usulan agar dibentuk Panitia Khusus mengusut polemik lolosnya Joko Tjandra.

"Yang jelas sistem hukum kita tidak boleh diperdaya oleh siapapun apalagi seorang terpidana yang buron untuk membuat ia lepas dari tanggung jawab hukumnya," kata Arsul secara terpisah.

Joko Tjandra adalah buronan kasus pengalihan hak tagih Bank Bali. Menjadi buronan selama 11 tahun, Joko tiba-tiba berada di Indonesia pada Juni lalu. Ia bahkan lolos mengurus e-KTP baru, paspor baru, hingga mendaftarkan permohonan peninjauan kembali di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Belakangan, beredar surat jalan untuk Joko Tjandra dari Jakarta ke Pontianak pada 19 Juni dan kembali 22 Juni 2020. Surat yang beredar itu bernomor SJ/82/VI/2020/Rokorwas.

Berita terkait

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

3 jam lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

9 jam lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

11 jam lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

12 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

13 jam lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

14 jam lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

14 jam lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

17 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

19 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya