Risma Suruh Push-Up Warganya, Epidemiolog: Harusnya Edukasi

Editor

Amirullah

Jumat, 10 Juli 2020 17:23 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan sujud dua kali saat audiensi dengan para Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur terkait penanganan COVID-19 di Balai Kota Surabaya, Senin, 29 Juni 2020. ANTARA/HO-YR-Pemkot

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini marah dan menghukum warganya untuk melakukan push up karena melanggar protokol kesehatan. Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, menilai tak seharusnya Risma memberi sanksi warganya itu.

“Kenapa harus dihukum? Bukan harus dihukum, tapi harus diedukasi. Apakah pemerintah sudah melakukan edukasi? Kan belum,” ujar Pandu melalui sambungan telepon, Jumat, 10 Juli 2020.

Media lokal Surabaya menyebutkan Risma memberi sanksi warganya yang tak mengenakan masker. Ini terjadi saat Risma terjun ke kampung-kampung di Kecamatan Tandes untuk mensosialisasikan penggunaan masker pada Selasa lalu.

Menurut Pandu, pemerintah selama ini tidak aktif dalam melakukan edukasi dan mengajak masyarakat untuk turut serta dalam penanggulangan pandemi, sehingga pemberian sanksi kepada pelanggar protokol kesehatan tidak akan efektif.

“Jadi jangan mengharapkan keajaiban masyarakat harus patuh. Masyarakat tidak pernah diedukasi, tidak pernah diajak untuk mengendalikan respons. Rakyat kan selama ini ditinggalkan,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Pakar Epidemiologi itu turut menyoroti penambahan 2.657 kasus baru pasien positif Covid-19 pada Kamis, 9 Juli 2020 lalu. Menurutnya, angka yang menjadi rekor kasus tertinggi sejak 2 Maret 2020 itu memperjelas bahwa langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah selama ini tidak tepat dan perlu dievaluasi.

Karena itu, Pandu mendorong pemerintah untuk meningkatkan intensitas komunikasi publik, menggunakan semua saluran media secara lebih masif, serta menyiarkan pesan-pesan yang tepat dan edukatif kepada masyarakat.

Menurutnya, cara itu akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk turut berperan sebagai subjek dalam penanggulangan pandemi Covid-19. “Masyarakat itu garda terdepan dari penanggulangan (Covid-19) ini, tapi selama ini tidak dianggap,” ujar Pandu.

ACHMAD HAMUDI ASSEGAF

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

5 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

6 hari lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

8 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya