Kronologis OTT Tiga Kota Bupati Kutai Timur

Sabtu, 4 Juli 2020 00:55 WIB

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango (kedua kiri) didampingi Juru Bicara KPK Ali Fikri menunjukkan barang bukti pasca OTT Bupati Kutai Timur di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 3 Juli 2020. Barang bukti terdiri dari uang tunai Rp170 juta, buku tabungan dengan saldo Rp 4,8 miliar, dan sertifikat deposito Rp 1,2 miliar. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Jakarta-Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangana atau OTT di tiga kota terkait penangkapan Bupati Kutai Timur Ismunandar. Tiga tim penindakan KPK bergerak ke kota Jakarta, Samarinda dan Sangatta, Kutai Timur menangkap 16 orang.

"KPK menangkap 16 orang di Jakarta, Samarinda dan Kutai Timur," kata Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, di kantornya, Jakarta, Jumat, 3 Juli 2020.

Nawawi mengatakan awalnya KPK menerima informasi mengenai dugaan akan terjadinya tindak pidana korupsi. Pada Kamis, 2 Juli 2020, tim KPK mulai bergerak dan membagi menjadi dua bagian di area Jakarta dan Sangatta, Kutai Timur.

Pukul 12.00 di hari yang sama, istri Ismunandar, Encek Unguria Riarinda Firgasih, datang ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan sosialisasi pencalonan suaminya menjadi calon Bupati Kutai Timur periode 2021-2024. Perempuan yang menjabat sebagai Ketua DPRD Kutai Timur itu datang bersama Kepala Badan Pendapatan Daerah Kutai Timur Musyaffa dan staf Bapenda, Dedy Febriansara.

Selanjutnya, pukul 16.30 WIB, Ismunandar dan ajudan Bupati, Arif Wibisono menyusul tiba di Ibu Kota. Beberapa waktu kemudian, tim KPK mendapatkan informasi adanya penggunaan uang yang dikumpulkan oleh Bupati dari rekanan proyek. Tim bergerak menangkap Ismunandar, Arif dan Musyaffa di sebuah restoran, di FX Sudirman, Jakarta.

Advertising
Advertising

Secara simultan, tim KPK juga menangkap beberapa orang lainnya di area Jakarta dan Sangatta. Belakangan, ada pula tim KPK yang menangkap beberapa pegawai dealer mobil di Samarinda. Sebab, sebelumnya Ismunandar diduga membeli mobil dari dealer itu.

Total orang yang ditangkap ada 16 orang, termasuk Ismunandar, Encek, beberapa pejabat pemerintah daerah, pegawai dealer, dan pihak kontraktor. KPK menyita barang bukti berupa uang Rp 170 juta, beberapa buku tabungan dengan total saldo Rp 4,8 miliar dan sertifikat deposito sebesar Rp 1,2 miliar.

Setelah menjalani pemeriksaan, KPK menetapkan tujuh orang menjadi tersangka. Mereka yang ditetapkan menjadi tersangka penerima suap, yakni Ismunadar, Encek, Kepala Dinas PU Kutai Timur Aswandini, Kepala Bapenda Musyaffa dan Kepala BPKAD Kutai Timur Suriansyah.

Sementara, dua orang kontraktor ditetapkan menjadi tersangka pemberi suap, yaitu Aditya Maharani dan Deky Aryanto. KPK menduga Aditya dan Deky memberikan uang kepada Ismunandar terkait sejumlah proyek di Kutai Timur, di antaranya, terkait proyek di Dinas Pendidikan Kutai Timur senilai Rp 2,1 miliar. Uang diterima melalui perantara para pejabat yang ditetapkan menjadi tersangka.

KPK menyangka atas pemberian itu, Ismunandar selaku bupati Kutai Timur menjamin bahwa anggaran dari rekanan yang ditunjuk agar tidak mengalami pemotongan. Sedangkan Encek selaku Ketua DPRD Kutai Timur, disangka mengintervensi penunjukan pemenang lelang proyek.

KPK menduga tiga pejabat Pemda Kutai Timur, Musyaffa, Suriansyah dan Aswandini berperan dalam menentukan pemenang lelang, menerima uang komisi dari kontraktor, dan mengatur pembagian jatah proyek.

Berita terkait

KPK tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Segini Kekayaan Ahmad Muhdlor Ali

21 hari lalu

KPK tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Segini Kekayaan Ahmad Muhdlor Ali

KPK telah menetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka. Siapakah dia dan berapa harta kekayaannya?

Baca Selengkapnya

KPK Akhirnya Tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Eks Penyidik: Lambat Mengambil Langkah Hukum

21 hari lalu

KPK Akhirnya Tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Eks Penyidik: Lambat Mengambil Langkah Hukum

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo mempertanyakan lambatnya penetapan tersangka terhadap Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor

Baca Selengkapnya

Pimpinan KPK Ungkap OTT Sering Bocor, Eks Penyidik Bandingkan Kinerja Kejaksaan Bongkar Korupsi Timah

33 hari lalu

Pimpinan KPK Ungkap OTT Sering Bocor, Eks Penyidik Bandingkan Kinerja Kejaksaan Bongkar Korupsi Timah

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap mengatakan pernyataan pimpinan KPK bahwa informasi soal OTT sering bocor adalah bentuk pesimisme.

Baca Selengkapnya

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

22 Februari 2024

Hakim Tunggal PN Jaksel Tolak Gugatan MAKI, Ini Kilas Balik Jejak Perburuan Harun Masiku

Harun Masiku didakwa dalam kasus suap pada 2021 dan menjadi buron sampai kini. Gugatan praperadilan MAKI soal itu ditolak hakim tunggal PN Jaksel

Baca Selengkapnya

Spesifikasi Mobil Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Sidoarjo yang Menghilang saat OTT KPK

31 Januari 2024

Spesifikasi Mobil Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Sidoarjo yang Menghilang saat OTT KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dilaporkan menghilang ketika hendak ditangkap KPK. Terlepas dari itu, simak spesifikasi mobil dia:

Baca Selengkapnya

Isi Garasi Kasubag BPPD Pemkab Sidoarjo yang Kena OTT KPK

30 Januari 2024

Isi Garasi Kasubag BPPD Pemkab Sidoarjo yang Kena OTT KPK

KPK menahan Kepala Sub Bagian Umum BPPD Pemkab Sidoarjo, Siska Wati, dalam operasi tangkap tangan di lingkungan BPPD Kabupaten Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

Isi Garasi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang Menghilang saat OTT KPK

30 Januari 2024

Isi Garasi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang Menghilang saat OTT KPK

Ahmad Muhdlor Ali tercatat memiliki dua kendaraan yang nilainya sebesar Rp 183,5 juta.

Baca Selengkapnya

Profil Bupati Ahmad Muhdlor Ali yang Menghilang Saat OTT KPK di Sidoarjo, Pengurus GP Ansor

30 Januari 2024

Profil Bupati Ahmad Muhdlor Ali yang Menghilang Saat OTT KPK di Sidoarjo, Pengurus GP Ansor

Keberadaan Bupati Ahmad Muhdlor Ali tidak diketahui saat KPK menggelar OTT di Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

OTT KPK di Sidoarjo Tangkap 11 Orang, Mengapa Hanya 1 yang Ditahan dan yang Lain Dibebaskan?

30 Januari 2024

OTT KPK di Sidoarjo Tangkap 11 Orang, Mengapa Hanya 1 yang Ditahan dan yang Lain Dibebaskan?

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan alasan mengapa hanya satu orang yyang ditahan dari 11 orang yang terjaring OTT KPK di Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

KPK Berencana Serahkan Penyelidikan OTT Sidoarjo Ke Polisi

29 Januari 2024

KPK Berencana Serahkan Penyelidikan OTT Sidoarjo Ke Polisi

KPK dikabarkan akan menyerahkan penyelidikan OTT di Sidoarjo ke polisi. Diduga untuk menutupi keterlibatan pejabat tertinggi

Baca Selengkapnya