Covid di Jatim Tertinggi, Epidemiolog: Jakarta Tetap Berisiko
Reporter
Friski Riana
Editor
Syailendra Persada
Sabtu, 27 Juni 2020 11:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarief, mengatakan risiko penduduk DKI Jakarta tertular Covid-19 masih menjadi yang tertinggi, meski total jumlah kasusnya sudah dilampaui Jawa Timur.
“Risiko penduduk DKI terkena Covid-19 3,8 kali lebih besar penduduk Jawa Timur,” kata Syahrizal kepada Tempo, Sabtu, 27 Juni 2020.
Syahrizal mengatakan, risiko penduduk DKI tertular Covid-19 sebanyak 104,82 per 100 ribu penduduk. Sedangkan Jawa Timur 27,74 per 100 ribu penduduk.
Untuk melihat risiko penduduk tertular Covid-19, kata Syahrizal, harus dibandingkan dalam bentuk ukuran insiden kumulatif. Ukuran ini memasukan faktor besarnya jumlah penduduk di masing-masing provinsi.
Angka yang dibandingkan dalam bentuk jumlah kasus per 100 ribu penduduk, sehingga risiko penduduk antar provinsi dapat dibandingkan seimbang.
Syahrizal pun menyarankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut memberi ultimatum kepada DKI untuk mengendalikan kasus Covid-19. “Bapak Presiden ultimatum Jawa Timur dalam 2 minggu kasus harus turun. Harusnya DKI juga pantas diultimatum, bahkan merupakan provinsi paling berisiko di Indonesia,” kata dia.
Pada Jumat kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 10.901 kasus. Angka ini melampaui jumlah kasus DKI yang mencapai 10.796. Jawa Timur kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif tertinggi secara nasional.