Ada Penambahan 1.226 Kasus Positif Covid pada Sabtu, 20 Juni 2020

Sabtu, 20 Juni 2020 15:36 WIB

Petugas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan saat menyemprotkan cairan disinfektan pada Kawasan Pasar Kebayoran Baru di Jakarta Selatan, Jumat, 19 Juni 2020. Penyemprotan tersebut dilakukan setelah 14 orang pedagang dinyatakan positif COVID-19 dan Pasar Kebayoran Lama ditutup sementara untuk sterilisasi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan terjadi penambahan kasus baru pasien positif Covid sebanyak 1.226 orang pada 20 Juni 2020.

"Sehingga total 45.029 kasus positif, 17.883 pasien sembuh, dan kematian menjadi 2.429 orang," kata Yurianto, Sabtu, 20 Juni 2020. Jumlah spesimen yang telah diperiksa sekitar 621 ribu.

Pemerintah meminta masyarakat berperan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Untuk itu, masyarakat diimbau mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, menjaga jarak, cuci tangan dan memakai masker. Yurianto mengatakan pemerintah akan melakukan tracing ketat dan tes masif.

Berita terkait

Dilantik Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan, Ini Sederet Kontroversi Terawan

13 hari lalu

Dilantik Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan, Ini Sederet Kontroversi Terawan

Baik sebelum atau selama menjabat Menteri Kesehatan, Terawan tak luput dari sejumlah kontroversi.

Baca Selengkapnya

Kisah Mantan Pegawai Kementerian BUMN Rintis Usaha Bangunmoto, Bangkit dari Pandemi

16 hari lalu

Kisah Mantan Pegawai Kementerian BUMN Rintis Usaha Bangunmoto, Bangkit dari Pandemi

CEO Bangunmoto rintis usahanya sejak awal pandemi Covid-19 pada Juni 2024. Cari peluang seiring masifnya bisnis digital.

Baca Selengkapnya

Serba Serbi XEC, Varian Covid Turunan Omicron yang Diprediksi Bakal Mendominasi Dunia

42 hari lalu

Serba Serbi XEC, Varian Covid Turunan Omicron yang Diprediksi Bakal Mendominasi Dunia

Para ahli menyebut Covid XEC akan mendominasi dunia, mengingat pendahulunya, yaitu varian Omicron, memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

WHO Sebut Cacar Monyet bukan Covid Baru, Tak Perlu Vaksinasi Massal

21 Agustus 2024

WHO Sebut Cacar Monyet bukan Covid Baru, Tak Perlu Vaksinasi Massal

WHO menyatakan cacar monyet bukan lah COVID baru meskipun menyebutnya sebagai darurat kesehatan yang perlu menjadi perhatian internasional

Baca Selengkapnya

Kasus Varian KP Covid-19 Meningkat di Singapura, Epidemiolog Sarankan Ini ke Warga Indonesia

27 Mei 2024

Kasus Varian KP Covid-19 Meningkat di Singapura, Epidemiolog Sarankan Ini ke Warga Indonesia

Varian KP.1 dan KP.2 belum terdeteksi di Indonesia, namun masyarakat diimbau agar tidak lengah dan tetap menjaga imun.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Covid Berakhir Maret Ini, Pengamat: Perbankan Perlu Cadangan Lebih Tinggi

3 Maret 2024

Restrukturisasi Covid Berakhir Maret Ini, Pengamat: Perbankan Perlu Cadangan Lebih Tinggi

Kebijakan restrukturisasi akibat Covid-19 akan segera berakhir pada Maret 2024. Perbankan perlu siapkan cadangan lebih besar.

Baca Selengkapnya

Pemogokan Pekerja Berakhir, Menara Eiffel Dibuka Kembali untuk Wisatawan

25 Februari 2024

Pemogokan Pekerja Berakhir, Menara Eiffel Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Menara Eiffel di ibu kota Prancis, Paris, yang telah ditutup selama lima hari karena pemogokan pekerja, akan dibuka kembali pada Minggu 25 Februari.

Baca Selengkapnya

Menurut Survey Wisatawan Paling Kesal dengan Hal Ini Selama Perjalanan

6 Februari 2024

Menurut Survey Wisatawan Paling Kesal dengan Hal Ini Selama Perjalanan

Going merilis State of Travel 2024 yang berisi tren perjalanan 2024 termasuk perilaku mengesalkan yang dikeluhkan wisatawan

Baca Selengkapnya

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

1 Februari 2024

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

Pengamat BUMN dari UI, Toto Pranoto, mengatakan kondisi PT Indofarma yang merugi bisa berdampak pada kinerja induk perusahaannya, yaitu Bio Farma.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Alasan Genjot Program Sertifikat Tanah: Agar Tak Ada Lagi Namanya Sengketa-sengketa..

23 Januari 2024

Jokowi Cerita Alasan Genjot Program Sertifikat Tanah: Agar Tak Ada Lagi Namanya Sengketa-sengketa..

Presiden Jokowi menceritakan alasan pemerintahannya menggenjot program pembagian sertifikat tanah.

Baca Selengkapnya