139 Laboratorium Covid-19 di Indonesia Telah Beroperasi

Reporter

Andita Rahma

Selasa, 16 Juni 2020 23:55 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (tengah) didampingi Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan Bio Farma Sri Harsi Teteki (kanan) dan Rektor Unpad Rina Indiastuti (ketiga kanan) meninjau Mobile Laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di gedung RSP Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 12 Juni 2020. Bio Farma menyerahkan peminjaman Mobile Laboratorium BSL 3 pertama di Indonesia kepada Universitas Padjadjaran yang dapat digunakan untuk pemeriksaan Swab Test melalui RT-PCR pasien COVID-19. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 139 laboratorium uji spesimen Covid-19 yang tersebar di seluruh Indonesia telah beroperasi. Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir, pada dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Graha BNPB, Jakarta Timur.

"Jadi memang di awal-awal kasus itu, kami mengoperasionalkan 4 laboratorium. Namun demikian di dalam perkembangannya ternyata eskalasi peningkatan jumlah ini begitu cepat," kata Abdul, Selasa, 16 Juni 2020. Menurut dia, kehadiran laboratorium tersebut diketahui melalui Menteri Kesehatan yang mengeluarkan Surat Edaran Nomor 234 Tahun 2020, di mana disebutkan jika 139 laboratorium di seluruh Indonesia sudah beroperasi.

Abdul menuturkan dengan bertambahnya jumlah laboratorium membuat spesimen yang diperiksa pun bertambah. Bila sebelumnya dalam sehari uji spesimen di kisaran 1.000, sekarang spesimen yang diperiksa mencapai 19.100.

Baca juga: Tes Massif Covid-19, Jawa Barat Dibantu Mobile Laboratorium BSL-3

Abdul menyatakan petugas akan menambah jam kerja dan sumber daya manusia, sehingga akan menambah spesimen yang diperiksa per harinya. Ia menyatakan masih banyak laboratorium yang jam kerjanya terbatas.

Advertising
Advertising

Sebelumnya jam kerja di laboratorium mencapai 6 jam, ia berharap bisa ditambah menjadi 12 jam per hari. "Tentunya dengan harapan, kalau misalnya 6 jam per hari saja kami bisa mencapai 19 ribu. Dengan dua kali lipat jam kerja ditingkatkan maka hasil pemeriksaan pun akan bertambah," kata Abdul.

Selain itu, sumber daya manusia yang terlibat di dalam laboratorium juga akan ditambahkan, terutama sukarelawan dengan latar belakang medis. Abdul menyatakan petugas Kementerian Kesehatan telah melakukan pelatihan kepada sejumlah relawan.

"Demi efisiensi kami akan merekrut tenaga-tenaga yang berasal dari dosen-dosen Poltekkes, mahasiswa dan alumni poltekkes yang kebetulan ada di daerah-daerah sesuai kebutuhan," ujar Abdul.

ANDITA RAHMA

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

16 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

1 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya