Ini Isi Ancaman Mahasiswa Unila yang Gelar Diskusi Soal Papua

Kamis, 11 Juni 2020 10:32 WIB

Mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Bersatu menggelar aksi singkat usai persidangan gugatan praperadilan enam aktivis Papua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 4 Desember 2019. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa yang tergabung dalam unit kegiatan Teknokra Universitas Lampung mendapatkan sejumlah teror dari orang yang tidak kenal. Teror ini diduga terjadi karena mereka mengadakan diskusi bertema diskriminasi rasial terhadap Papua.

Teror tersebut diterima oleh dua anggota Teknokra melalui pesan singkat Whatsapp sampai peretasan akun ojek online. "Iya ada teror sampai memberikan ancaman," ujar Pimpinan Umum Teknokra, Chairul Rahman Arif, saat dihubungi, Rabu 10 Juni 2020.

Diskusi tersebut akan digelar secara virtual pada Kamis, 11 Juni 2020, dengan menghadirkan sejumlah pembicara yaitu Surya Anta Giting, juru bicara Front Rakyat Indonesia for West Papua, Jhon Gobai yaitu Ketua Aliansi Mahasiswa Papua, dan Tantowi Anwar yang mewakili Serikat Jurnalisme untuk Keberagaman.

Chairul menyatakan bahwa diskusi tersebut untuk memberikan pandangan lain atas permasalahan rasial yang menjadi sorotan dunia saat ini. Menurut dia, isu rasis juga masih ada di Indonesia seperti yang dialami masyarakat Papua, salah satunya kasus yang terjadi kepada mahasiswa Papua di Surabaya pada tahun lalu.

Chairul menyebutkan dalam diskusi tersebut muncul pandangan yang jernih tentang orang Papua itu, terutama menjawab segala stereotip yang berkembang selama ini.

“Semboyan Indonesia kan Bhineka Tunggal Ika. Kita kembalikan kesadaran ini bersama-sama melalui diskusi terbuka ini, sehingga kita bisa menghargai satu sama lain,” tuturnya.

Chairul menerima sejumlah pesan bernanda ancaman bahkan menyertakan alamat dan indentitas ke dua orang tuanya. Dalam pesan tersebut diskusi soal rasial terhadap Papua dituding sebuah provokasi.

"Maksudnya apa bikin diskusi yang memprovokasikan banyak masyarakat. Data kamu sudah kami pegang," bunyi pesan teror tersebut.

Sedangkan peretasan akun ojek online dialami oleh moderator diskusi Mitha Setiani Asih. Akibatnya kata Chairul sejak tadi siang sejumlah pesanan makanan tiba-tiba datang tanpa ada yang memesan.

Berita terkait

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

13 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

5 Film Horor Indonesia yang Tayang Mei 2024

1 hari lalu

5 Film Horor Indonesia yang Tayang Mei 2024

Mei 2024 menjadi bulan film horor, sejumlah film Indonesia dengan genre itu akan tayang

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya