Amnesty International akan Laporkan 5 Masalah Utama Papua ke PBB

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Jumat, 5 Juni 2020 17:15 WIB

Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, saat di acara bedah visi-misi capres - cawapres dalam bidang Hak Asasi Manusia di gedung Komnas HAM, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019. Tempo/Ryan Dwiky Anggriawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktut Eksekutif Amnesty International Usman Hamid, mengatakan akan menyerahkan laporan terbaru Amnesty International terkait permasalahan di Papua ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Laporan itu diberi judul 'Civil and Political Rights, Violations in Papua and West Papua'.

Usman mengatakan setidaknya ada lima masalah utama yang dilaporkan Amnesty, masih terjadi di Papua hingga saat ini. Laporan ini secara spesifik diberikan kepada Komite Hak-Hak Sipil Politik PBB.

"Ini adalah laporan berkala yang biasanya masuk dalam tahap penyusunan daftar masalah yang dibahas sesi mereka, khusunya untuk sesi ini yakni sesi ke 129, yang akan berlangsung Juni-Juli 2020," ujar Usman dalam teleconference, Jumat, 5 Juni 2020.

Dalam laporan tersebut, Usman mengatakan Amnsesty menggarisbawahi masih adanya pelanggaran HAM berupa pembunuhan di luar proses hukum hingga penangkapan sewenang-wenang.

Kedua, adalah terkait dengan situasi kebebasan di Papua yang masih terkekang. Khsusnya kebebasan berpendapat, berkumpul, dan bersosial. Juga dalam hubungan dengan penyampaian aspirasi, terutama yang berkaitan dengan diskriminasi rasial.

Advertising
Advertising

"Terkait insiden rasialisme di Surabaya tahun lalu, serta aspirasi yang berkembang di sejumlah demonstrasi mengenai penentuan nasib sendiri," kata Usman.

Ketiga, Usman mengatakan ada juga pembahasan mengenai mengenai tahanan politik atau tahanan nurani (prisoners of conscience). Usman menegaskan banyak di antara mereka yang tak mendapat hak peradilan yang adil.

Selanjutnya, laporan Amnesty juga membahas tentang kebebasan pers dan media di Papua yang masih terbatas. Termasuk di antaranya penyensoran oleh pemerintah, dan pemblokiran internet di Papua saat kerusuhan pecah di 2019 lalu.

"Juga semcam kriminaliassi terhadap aktivis yang bersuara tentang Papua, yang bukan orang papua, seperti Veronica Koman dan Dandhy Dwi Laksono," kata Usman.

Poin terakhir yang digarisbawahi oleh Amnesty, adalah masih adanya pengungsi di Kabupaten Nduga. Catatan Amnesty dan koalisi setempat, setidaknya ada sekitar 5 ribu pengungsi yang saat ini masih belum mendapat kejelasan.

"Sampai saat ini para pengungsi di Nduga membutuhkan perhatian serius. Seperti akses air, kesehatan, rumah, dan perlindungan hukum bagi mereka," kata Usman.

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

28 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

13 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

16 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

20 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

22 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

1 hari lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

2 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya